Cara alami meredakan panas dalam dengan konsumsi ramuan herbal.

Trubus — Ahmad Basori asyik menyantap penganan kegemaranya yang pedas dan gurih berminyak di sela-sela pekerjaannya. Menjelang akhir bulan, staf pemasaran perusahan elektronik di Jakarta Utara itu bekerja hingga larut malam untuk menyelesaikan laporan. Ketika pekerjaan menumpuk, tingkat stres pun meningkat. Itulah yang memicu kondisi kesehatannya anjlok. Indikasinya muncul sariawan, bibir pecah-pecah, dan badan meriang. Itulah gejala panas dalam.
Dokter dan herbalis di Yogyakarta, dr. Sidi Aritjahja, menyatakan bahwa dunia medis tidak mengenal istilah panas dalam. Panas dalam merupakan salah satu gejala munculnya penyakit. Rasa nyeri seperti terbakar, tubuh tidak fit, dan bersin-bersin tanda bahwa tubuh dalam kondisi kecapaian. Namun, orang menyebutnya sebagai penyakit panas dalam. Gejala lain yang sering dirasakan adalah tenggorokan kering, sakit tenggorokan hingga rasa gatal ingin batuk.
Gejala penyakit

Gejala lain panas dalam berupa gangguan pencernaan dan sembelit. Bila tidak segera diatasi gejala itu dapat menyebabkan terganggunya fungsi metabolisme tubuh dan munculnya berbagai macam penyakit. Konsumsi makanan pedas dan berminyak paling banyak andil terhadap panas dalam, karena akan menyerap air dalam tubuh yang berakibat terjadinya dehidrasi. Dehidrasi kondisi ketika cairan dalam darah berkurang, sehingga darah menjadi lebih kental.
Akibatnya menambah beban jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Gangguan itu akan berpengaruh pada pasokan oksigen ke sel, sehingga badan akan terasa lemas dan gampang terserang penyakit. Menurut Sidi Aritjahja penyebab panas dalam adalah gangguan metabolisme. Organ terbesar metabolisme adalah lever yang memiliki lebih dari 500 fungsi. Meski hanya 5 fungsi yang terganggu hal itu cukup mengacaukan sistem metabolisme dalam tubuh.
Bila sistem sekresi yang terganggu, menyebabkan berurine dan berkeringat secara berlebihan. Gangguan itu menyebabkan elektrolit dalam tubuh berkurang. Cara paling mudah mengatasinya adalah dengan minum untuk mengembalikan cairan tubuh. Namun, bila sampai terjadi dehidrasi, cara mengatasinya dengan konsumsi minuman elektrolit. Minuman elektrolit—melarutan sesendok gula pasir dan seperempat sendok garam dapur dalam segelas air.

menganjurkan larutan gula garam untuk panas dalam. (Dok. Trubus)
“Larutan gula garam berfungsi untuk mengembalikan dan memperbaiki sistem elektrolit dalam tubuh,” kata dokter alumnus Universitas Gadjah Mada itu. Herbalis di Kabupaten Bogor, Ujang Edy menyarankan perasan daun saga rambat Abrus precatorius untuk mengatasi panas dalam. Cukup dengan menumbuk segenggam daun saga, lalu tambahkan 3 sendok air, kemudian peras. Konsumsi air perasan itu 3 kali sehari.
Daun dengan rasa agak manis itu mengandung senyawa glisirisin berperan dalam meredakan panas dalam. Ujang Edy menuturkan panas dalam memicu beberapa penyakit antara lain sakit gigi, sariawan, dan nyeri badan.
Getah angsana
Ujang memanfaatkan getah pohon angsana Pterocarpus indicus untuk mengatasi sariawan karena panas dalam. Getah pohon yang berwarna bening kemerahan itu cukup dioleskan ke bibir. “Getah angsana sangat efektif, biasanya sudah terlihat hasilnya dalam setengah hari,” kata Edy. Herbalis di Kelapagading, Jakarta Utara, Maria Andjarwati, memberikan alternatif lain bahan herbal untuk mengatasi panas dalam.
Ia menyarankan konsumsi air kelapa hijau untuk penderita panas dalam. Air kelapa hijau dapat langsung diminum tanpa bahan campuran lain. Air buah Cococs nucifera itu mengandung senyawa elektrolit yang cukup tinggi sehingga dapat mencegah dehidrasi dan meningkatkan ion tubuh. Selain air kelapa hijau, pilihan lain rimpang kunyit sebanyak 2 jari. Bakar rimpang kunyit hingga matang. Setelah itu parut dan peras rimpang, hasil perasan dapat langsung dikonsumsi.

Cara lain dengan merebus rimpang kunyit dalam 2 gelas air hingga berkurang menjadi 1 gelas kemudian siap konsumsi. Bila belum terlalu parah, baru muncul gejalanya saja biasanya 2—3 kali minum sudah sembuh. Andjarwati juga menyarankan konsumsi cincau untuk meredakan panas dalam.
Cincau yang berasal dari tanaman cincau rambat Cyclea barbata juga terbukti ampuh mengatasi panas dalam. Cincau yang berbentuk kenyal seperti agar-agar itu terbuat dari sari pati daunnya. Cara pembuatannya cukup sederhana. Ambil daun cincau secukupnya, tambahkan air, kemudian remas-remas daunnya.
Selanjutnya diamkan air hasil remasan bebrapa saat hingga mengental, kemudian dapat langsung di konsumsi untuk meredakan gejala panas dalam. Daun cincau hijau mengandung klorofil yang berfungsi sebagai antioksidan dan antiperadangan. Antibiotik yang terkandung di dalamnya mencegah infeksi bakteri yang masuk ke tubuh sehingga menghambat radang di dalam mulut dan tenggorokan.
Daging lidah buaya juga berkhasiat mengatasi panas dalam. Caranya ambil daging tanaman lidah buaya, potong kecil-kecil, cuci kemudian rebus sampai matang. Setelah dingin dapat dinikmati seperti makan agar-agar. “Boleh juga ditambahkan sirop untuk pemanis,” kata Andjarwati.
Alang-alang
Herbalis di Kota Batu, Jawa Timur, Wahyu Suprapto, meresepkan akar alang-alang, kayu manis, dan daun saga untuk mengobati panas dalam. Alang-alang berkhasiat untuk mengatasi panas dalam, mencegah sariawan, dan konstipasi. Menurut Wahyu alang-alang memiliki senyawa aktif imperanene. Senyawa aktif itu menjadikan alang-alang berkhasiat, sehingga dapat mengobati berbagai macam gejala penyakit seperti darah tinggi dan panas dalam.
Masyarakat Tiongkok pun terbiasa menggunakan akar Imperata cylindrica itu untuk meredakan panas dalam, mencegah sariawan, dan konstipasi. Cara pembuatannya dengan mencabut alang-alang beserta akarnya. Lalu membersihkan dan potong daun hingga tersisa pangkal batang dan akar. Setelah itu rebuslah akar dengan air secukupnya hingga mendidih selama sekitar 15 menit. Air rebusan akar alang-alang siap diminum ketika dingin. (Muhammad Awaluddin)