Friday, March 7, 2025

Hidroponik Atap Kontainer

Rekomendasi
Perangkat hidroponik ditempatkan di atap pasar swalayan.
Perangkat hidroponik ditempatkan di atap pasar swalayan.

Annies Putranto membudidayakan sayuran dengan teknik hidroponik di atas kontainer.

Pemandangan unik terlihat saat memasuki kawasan Taman Chanti Dharma di Kompleks Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian Tentara Nasional Indonesia (PMPP TNI), Indonesian Peace and Security Center (IPSC), di Kecamatan Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Di salah satu sudut di antara meja pengunjung restoran, terdapat perangkat hidroponik yang menempati area 2 m x 1 m.

Perangkat itu terbuat dari pipa polivinilklorida (PVC) yang disusun pararel secara horizontal. Pada perangkat hidroponik itu tumbuh 60 tanaman bayam berdaun merah-hijau yang siap panen. Beberapa perangkat hidroponik juga terdapat di atap bangunan pasar swalayan yang terbuat dari kontainer bekas seluas 40 m2. Salah satunya perangkat hidroponik model vertikal dari pipa yang disusun pada rak yang dirancang seperti susunan anak tangga.

Annies Putranto (paling kanan) bersama para anggota koperasi yang mengelola Taman Chanti Dharma.
Annies Putranto (paling kanan) bersama para anggota koperasi yang mengelola Taman Chanti Dharma.

Menyalurkan hobi
Di atap kontainer itu terdapat tiga rak dengan model serupa tetapi ukuran berbeda. Ada yang panjangnya hingga 4 m dan terdiri atas 5 pipa. Di setiap pipa terdapat 30 lubang tanam sehingga perangkat itu mampu memuat 150 tanaman. Sementara dua perangkat hidroponik serupa lainnya berukuran lebih kecil, yakni hanya memuat 12 dan 15 lubang tanam per pipa atau total masing-masing 60 tanaman dan 75 tanaman.

Pada ketiga perangkat itu tumbuh aneka jenis sayuran seperti selada hijau, merah, pakcoy, dan kangkung. Satu lagi perangkat hidroponik dari pipa yang dirancang bertingkat menyerupai piramida. Pada rangkapian pipa paling bawah mampu memuat 28 tanaman, tengah 20 tanaman, dan paling atas 12 tanaman, total 60 tanaman. Di perangkat itu tumbuh tanaman kangkung yang siap panen.

Kehadiran perangkat hidroponik di kawasan Chanti Dharma itu berkat Annies Putranto. Istri komandan PMPP TNI, Brigjen (TNI) Anto Mukti Putranto SSos, itu hobi membudidayakan sayuran secara hidroponik sejak 2013. Hasrat berhidroponik muncul ketika ibu dua anak itu menghadiri pameran perubahan iklim di Balai Sidang Jakarta. Sebuah stan pameran menampilkan perangkat hidroponik yang menakjubkan.

Aneka hidangan berbahan sayuran hasil hidroponik, tersaji di restoran.
Aneka hidangan berbahan sayuran hasil hidroponik, tersaji di restoran.

Annies pun membeli dan memasang dua perangkat hidroponik di halaman rumahnya di kompleks PMPP TNI. Setiap perangkat mampu menampung masing-masing 54 tanaman dan 60 tanaman. “Dengan hidroponik kita tidak perlu berkotor-kotor untuk bertani,” ujarnya. Untuk meningkatkan pengetahuan tentang hidroponik, Annies juga ikut pelatihan budidaya sayuran tanpa tanah.

Pada Mei 2015 PMPP TNI meresmikan kawasan wisata kuliner Chanti Dharma dan membukanya untuk umum. Untuk menambah kesan asri Annies menempatkan 5 perangkat hidroponik. “Sebagian besar saya tempatkan di atap bangunan pasar swalayan,” katanya. Di atap seluas 40 m2 ia membuat naungan terbuat dari jaring agar sinar matahari tidak terlalu terik menerpa tanaman.

Pasok restoran
Pada jaring itu terdapat ikatan-ikatan kain perca bercorak loreng khas baju tentara untuk mengurangi intensitas sinar matahari. “Jaring itu sebetulnya sering digunakan untuk kamuflase di arena pertempuran,” ujar Annies. Dalam budidaya sayuran hidroponik itu Annies menerapkan teknik deep flow technique (DFT), ketinggian larutan nutrisi yang mengalir pada pipa tergolong dalam, yakni hingga 3 cm.

550_ 117-1Menurut ahli hidroponik di Jakarta, Yos Sutiyoso, dengan teknik DFT tanaman lebih aman saat mati listrik karena larutan dalam pipa masih tergenang. Namun, DFT perlu larutan nutrisi lebih banyak. Annies menggunakan media tanam sekam bakar di setiap pot tanaman plastik seukuran wadah air minum dalam kemasan. “Angin di sini kencang karena di perbukitan. Kalau menggunakan rock wool tanaman gampang rebah saat tertiup angin,” ujar Annies.

Yos menuturkan di kawasan berangin kencang sebaiknya menggunakan media tanam yang lebih banyak agar akar bisa tumbuh menyebar dan mencengkeram media sehingga tanaman tidak mudah rebah. Annies tidak menjual hasil panen, tetapi mengolahnya menjadi aneka hidangan untuk para pengunjung restoran. Menurut Rudy Syafrudin, kepala koki restoran di Chanti Dharma, menu favorit pengunjung adalah mix creepes salad dengan bahan utama selada hidroponik.

Ia memberi nama itu karena selada hasil budidaya dengan teknik hidroponik sangat renyah saat disantap. Mantan koki di beberapa hotel ternama itu menggunakan saus salad berupa balsamic atau cuka anggur dengan tambahan bawang merah cincang dan irisan bawang bombay. “Selada hasil hidroponik juga disukai karena tanpa pestisida sehingga lebih aman dan sehat saat disantap segar dalam bentuk salad,” ujar Annies.

Bayam merah dan pakcoy hasil hidroponik diolah menjadi jus yang menyehatkan.
Bayam merah dan pakcoy hasil hidroponik diolah menjadi jus yang menyehatkan.

Jus sayuran
Menu lain yang menggunakan bahan baku sayuran hasil hidroponik adalah cah pakcoy saus jamur merang dan tumis kangkung sea food. Menu yang paling unik adalah minuman jus pakcoy dan bayam merah. Rudy menambahkan bahan lain untuk menghilangkan rasa pahit kedua sayuran itu. Pada jus bayam merah Rudy menambahkan daging buah nanas, apel, dan markisa.

Sementara untuk membuat jus pakcoy Rudy menambahkan nanas dan lemon. Rudy mencampur seluruh bahan dan menghaluskannya menggunakan mesin juicer sehingga yang diminum hanya sarinya. Saat Trubus mencicipi kedua minuman itu tak sedikit pun tercecap rasa pahit dan aroma langu. “Jika ingin lebih manis bisa ditambahkan gula cair,” ujar Annies.

Annies berencana menambah jumlah perangkat hidroponik yang dipasang di area Chanti Dharma. “Nantinya hidroponik menjadi daya tarik bagi pengunjung. Mereka bisa melihat dari dekat budidaya sayuran meski tanpa tanah,” ujar alumnus Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, itu. (Imam Wiguna)

 

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Pangan Lokal sebagai Pilihan Menu Berbuka dan Sahur yang Bergizi

Trubus.id–Bulan Ramadan menjadi momen istimewa untuk menjaga pola makan yang sehat dan seimbang. Salah satunya dengan mengonsumsi pangan lokal...

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img