Sebuah tempayan berdiameter 50 cm berisi 7 kembang kamboja berwarna merah muda, putih, dan kuning di sebelah kiri pintu masuk seperti menyambut kedatangan tamu di taman mungil nan asri itu. Kehadiran tempat air dari tanah liat itu kian menarik lantaran diletakkan di dalam ruang yang dikelilingi pagar kayu. Di antara kayu-kayu itu diselipkan pot-pot mungil berisi Selaginella sp. Hijaunya pakis lumut yang menyejukkan berpadu serasi dengan merah dan jingga warna pot.
Di dekat situ, sebuah tempayan dari batu diletakkan di atas sebuah piring tanah liat. Dari puncak tempayan yang ditutupi 3 kamboja berwarna putih mengalir air nan bening. Suaranya yang bergemericik halus menghadirkan suasana damai.
Taman paku
Masuk ke dalam, terlihat jalan setapak terbuat dari lempengan kayu yang dibelah melintang. Di sela-selanya diselipkan bebatuan berwarna putih, kontras dengan warna cokelat kayu. Deretan pakis lumut, rumput kucai, dan sejenis tanaman air berdaun mungil memagari di sisi kirikanan. Jalan setapak itu berujung pada sebuah bangku kayu di sudut taman. Bisa dipastikan Anda bakal betah berlama-lama duduk di sana. Sepot paku sarang burung Asplenium nidus yang subur diletakkan di sisi kiri bangku. Agak ke sebelah kanan ada 2 pot Platicerium coronarium.
Beragam jenis suplir Adiantum sp berdaun besar dan kecil yang dipadukan dengan resam lumut Cheilanthes tennisfolia berdaun mungil tersusun dalam ental menyerupai segitiga menambah keasrian taman. Belum lagi kehadiran semacam Woodwardia areolata yang berdaun rawing seperti dicabik-cabik.
Taman bernuansa hijau itu terlihat lebih semarak dengan kehadiran pot-pot begonia berwarna merah dengan kombinasi hijau tua. Pun deretan Ficus pumila berdaun hijau dengan tepi putih. Pantas jika taman bernomor peserta 6 itu dinobatkan sebagai pemenang pertama kontes Desain Taman Mini yang diselenggarakan di alun-alun kota Nonthaburi—1 jam perjalanan darat ke arah utara Bangkok.
“Dari teknik pembuatan dan pemilihan materi peserta pemenang pertama paling bagus. Penataan tanaman harmonis dan selaras,” tutur Manoo Posombun, ketua juri dari Departement of Agriculture Extention. Pilihan materi pun sesuai dengan tema yang diusung “Fern Garden”. Tanaman sehat ditandai dengan warna yang cerah.
Hijau-putih
Dengan alasan serupa pula taman bernomor peserta 5 terpilih sebagai pemenang ke-2. Penampilannya seapik sang jawara. Sebuah jalan setapak tersusun dari lempengan batu berwarna merah marun menjadi pintu keluar-masuk taman. Sepasang patung laki-laki dan perempuan bersimpuh di atas sebuah meja kayu sambil menyungging senyum seperti sedang menyambut para tamu.
Warna-warni cerah Dianthus chinensis berbunga merah darah dan merah muda di balik pagar kayu di sisi sebelah kiri jalan setapak langsung menjadi pusat perhatian. Taiwan beauty berwarna hijau berbintik putih jadi latar belakangnya.
Berikutnya ke arah dalam berturutturut muncul Fittonia argyroneura, Peperomia argyreia, dan Caladium lindenii memagari jalan setapak. Semua bernuansa hijau dan putih. Ruparupanya taman nomor 5 itu memang sengaja menampilkan tema belang hijauputih. Pantas Spatiphyllum sp berdaun hijau pekat dengan bunga putih bercingir putih pun dipilih. Sayang, sang dekorator kurang tepat menggabungkan beberapa tanaman. Misalnya di situ ada kordilin dan pakis sarang burung. “Mestinya kordilin yang butuh iklim kering tidak digabungkan dengan pakis yang butuh kelembapan. Perawatannya sulit karena kebutuhan iklim berbeda,” kata Manoo.
Sayuran dan rempah
Kontes tahunan yang diselenggarakan berbarengan dengan pameran tanaman hias dan buah-buahan itu tidak membatasi peserta dengan tema tertentu. “Justru kreativitas dalam menentukan tema menjadi salah satu poin penilaian,” lanjut Manoo. Yang penting, ruang berukuran 2 m x 3 m itu terlihat apik. Terbukti taman sayuran dan rempah—peserta nomor 4—berhak menyabet gelar juara ke-3. Taman itu terlihat beda dengan pilihan materi yang unik. Kembang kol, katuk, mint, daun pandan, dan jahe-jahean ditata dalam perahu kayu. Sementara cabai hias berbuah merah dan putih serta terung-terungan berwarna kuning berjejer mengelilingi pagar luar.
Di posisi ke-4 ada taman bertema serbapatung. Di situ ada patung seorang gadis sedang mengambil air. Sang gadis duduk di tengah-tengah batu yang dikelilingi aglaonema, pakis-pakisan, dan Episcia cupreata dengan daun beludru berbunga terompet berwarna merah. Di sekitarnya berserakan patung berbentuk kura-kura, babi, dan ikan. Tema patung juga dipilih oleh peserta nomor 2 dan 3.
Ada pula yang mengambil gaya taman air—peserta nomor 1. Taman ini berbentuk sangat sederhana. Sebuah air mancur membuat penampilan tembok batu-bata di belakangnya jadi terlihat lebih ramah. Agar terlihat asri dilengkapi deretan anthurium dan puring. Lepas dari menang atau tidak, taman-taman yang ditampilkan dalam kontes di Nonthaburi itu bisa jadi inspirasi buat taman impian di halaman rumah Anda. Ingin bergaya taman air, taman pakupakuan, atau taman sayuran? Silakan Anda pilih. (Evy Syariefa)