Penampilan Hudson-panggilan Anthem’s New York River saat itu betul-betul memukau. Anatomi proporsional, tubuh prima, dan bulu yang lebat menjadi kunci kemenangan. Pantas, bila juri di 50 bagian negara Amerika dan Puerto Rico itu memberikan gelar best of breed(BOB) pada keturunan Ch Goodtime’s Best Case Scenario CD H dan CH Godtimes in Manhattan itu. Di kontes trah golden retriever yang digelar pada Sabtu, ia juga meraih BOB setelah mengalahkan 5 pesaing lain.
Di pameran itu anjing-anjing Jani Lauw memang sedang berjaya. Jika Hudson meraih best in show(BIS), maka di BIS lokal, Golden Castle’s Sky yang jadi juara. Anjing yang bersaing dengan 8 peserta lain itu, juga andalan Golden Castle Kennel milik Jani Lauw.
Hudson melaju mulus saat pemilihan best of group(BOG) di grup 8. Begitu menang, ia harus bertanding dengan 8 anjing pemenang BOG. Saingan terberatnya, Ina Sa Ch Midnight Dream Once, shih tzu milik Sylvia Sugianto asal Solo, Jawa Tengah hanya meraih gelar runner up.
Terbaik
Meski gagal di pemilihan BIS, penampilan Pasha vom Darumer-Berg, herder milik Aron Yongky asal Surabaya memukau penonton di ring A. Anjing betina itu mampu mengungguli 16 pesaing di kelas dewasa betina. Di antaranya Nills von Mansion dan Vitus vd Orangere yang langganan juara di beberapa kontes. Lima rival lain menjadi kompetitor ketika anjing impor itu bertanding di babak pemilihan best of breed(BOB). Hans Jurgen Begier, juri asal Jerman melihat penampilan anjing bernomor 067 itu lebih baik dibanding yang lain. Pasha pun dinobatkan sebagai juara.
Persaingan ketat juga terjadi di ring D. Sekitar 45 doberman bertanding untuk memperebutkan gelar terbaik. Rob Roma, juri asal Amerika Serikat kewalahan menilai lantaran anjing yang ikut didominasi impor. Gelar BOB akhirnya diberikan pada Cosmo v Dom milik Christian asal Surabaya, Jawa Timur. ‘Sosok sempurna dan tubuh proporsional,’ kata juri kelahiran Belanda itu.
Di kontes itu Sandy von Kharisma milik Dewanto Yuwono asal Surabaya, Jawa Timur, gagal mengukir prestasi. Namun, doberman berbulu hitam itu mendapat poin tertinggi selama kontes pada 2004. ‘Karena prestasi itu, anjing ini pantas mendapat anugerah doberman of the year2004,’ kata Chang Siang Tze, ketua Klub Doberman Indonesia sembari menyerahkan piala.
Pameran all breedyang berlangsung selama 2 hari pada awal Desember 2004 itu dibanjiri peminat. Peserta membludak dari beberapa kota di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Maklum, kontes itu menjadi penutup pada 2004 yang sudah diagendakan Perkumpulan Kinologi Indonesia (Perkin). Mereka antusias mengikuti acara hingga selesai pada pukul 18.30. Seiring tenggelamnya matahari, satu per satu peserta meninggalkan lapangan. (Nyuwan SB)