Lomba mancing sebagai ajang kopi darat dan silaturahmi antar anggota forum dunia maya.

Anto Saparianto bergeming di tepi kolam meski gerimis turun di ujung senja. Setelah istirahat 30 menit, pada pukul 18.30 lomba mancing galatama di pemancingan khusus patin Caraka, Munjul, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, itu berlanjut kembali. Anto semakin optimis mendapatkan ikan incarannya saat gerimis mereda. Lima belas menit sejak hujan berhenti, senar pancing Anto menegang.
Ia mulai perjuangan mengendalikan ikan. “Perlu teknik khusus untuk menjaga supaya buruan tidak lepas sekaligus mencegah senar tidak putus saat menarik ikan besar,” ujar Anto. Ia membiarkan ikan bergerak ke segala arah sampai menurun kekuatannya akibat kelelahan. Pemancing asal Jakarta Selatan itu mempercepat tarikan senar pada ril setelah perlawanan ikan melemah. Ia sukses mendaratkan ikan patin berbobot 7,30 kg.
Daratkan babon
Hingga lomba berakhir pada pukul 21.30 itulah ikan terberat yang digaet peserta. Anto meraih hadiah Rp800.000 atas prestasinya itu. Menurutnya, ia tidak memerlukan persiapan khusus mengikuti lomba. Panitia memang tidak menyediakan hadiah yang besar dalam lomba galatama patin itu karena menekankan hiburan dan silaturahmi antaranggota forum. Hadiah untuk juara kedua induk ikan terberat Rp650.000, juara ke-3 Rp500.000, dan Rp450.000 (juara keempat).
Menurut Anto memancing patin relatif mudah daripada jenis lain seperti ikan emas. “Saya memang lebih suka melempar umpan dekat dengan sumber arus air seperti kincir. Kesempatan umpan tersambar ikan lebih tinggi daripada di bagian lain,” ujar anggota perkumpulan mancing Fix Fishing di Bearland, Jakarta Timur, itu.

Panitia juga menetapkan pemenang ikan prestasi terbanyak diambil 2 orang yang mewakili sisi lapak bernomer kecil (nomor 1—21) dan lapak besar (22—43). Setelah penghitungan, akhirnya Daffi dan Kampret menjadi juara mewakili masing-masing sisi kolam. Daffi dari Durensawit, Jakarta Timur, mewakili lapak nomor kecil berhasil memperoleh 41 ikan. Sementara itu di sisi lapak nomor besar, Kampret—nama pendaftaran peserta Gentur—memperoleh 71 ikan sehingga meraih juara.

Menurut pemilik kolam pemancingan, Zaenudin, perolehan ikan setiap peserta lomba cukup baik, walau ikan babon 9 kg tak terkail. Ia menebar total 20 ton patin di kolam 70 m x 100 m terdiri atas 17 ton ikan ramai berbobot rata-rata 4 kg dan 3 ton ikan babon berbobot mulai 5 kg. Lomba mancing pada 30 Januari 2016 itu diselenggarakan oleh Fishy Forum, komunitas mancing yang berkomunikasi melalui situs forum pehobi mancing.
Menurut ketua panitia lomba, Maruhum Gentur, acara itu sebagai ajang silaturahmi dan kopi darat antarpehobi dari berbagai daerah. “Dengan adanya mancing itu para anggota forum yang biasanya bertukar pengalaman mancing lewat dunia maya dapat saling berinteraksi secara langsung, sehingga rasa persaudaaraan semakin erat,” ujar Gentur. Antusias pemancing juga tinggi. Lapak pemancingan berjumlah 43 itu terisi penuh.

Gentur juga mengundang komunitas mancing lain seperti Komunitas Kaskus, Jakangler, dan Lady Angler. Yang menarik perhatian adalah bergabungnya Vivi Viviani anggota Lady Angler asal Depok, Jawa Barat, sebagai satu-satunya perempuan pemancing. Vivi sudah lama menekuni hobi mancing dan mengikuti berbagai lomba. “Sifatnya sebagai hiburan sekaligus untuk bersosialisasi,” ujar pehobi itu yang mampu mendaratkan ikan berbobot 5,4 kg.
Panitia menetapkan aturan lomba mancing galatama, yaitu umpan hanya ongol-ongol atau aci yang diberi essen dan boleh menggunakan pelet bandul. Selain itu panitia menghitung ikan dengan kondisi makan. Artinya pemancing harus segera menimbang ikan ketika kail masih terkait sebagai bukti bahwa umpannya dimakan, bukan mengenai bagian tubuh lain. Rangkaian terdiri atas sebuah mata kail nomor 8 atau 9 dan timah lada. Pemancing juga boleh membawa asisten.

Sebagai pengurus Fishy Forum, Gentur, mengharapkan pada masa mendatang kegiatan serupa dapat terlaksana secara rutin. “Saat ini silaturahmi antaranggota sangat penting karena sering kali bermula dari rekan mancing bisa menjadi rekan bisnis atau kegiatan lain yang bermanfaat bagi kehidupan masing-masing,” kata Gentur. (Muhammad Hernawan Nugroho)