Saturday, March 8, 2025

Kala Lin Chee Panen Raya di Samut Songkhram

Rekomendasi

Begitulah suasana Samut Songkhram ketika  musim panen leci tiba. Festival Tahunan Leci yang berlangsung pada pertengahan April jadi acara yang dinanti-nanti penduduk provinsi di barat daya Bangkok itu. Kali ini penyelenggaraan festival berlangsung pada 8—17 April 2005. Dalam kalender Th ailand berarti 2548 tahun Budha. Tempat penyelenggaraan selalu sama: di alun-alun provinsi di Distrik Amphawa.

Pada acara itulah digelar pemilihan Miss Lin Chee. Tak hanya bermodal wajah cantik, para calon ratu mesti fasih membeberkan informasi tentang Litchi chinensis. Maklum anggota famili Sapindaceae itu memang andalan provinsi yang namanya berarti tembok samudera (samut=samudera, songkhram=tembok, dinding) itu. Nantinya sang nona yang terpilih bakal jadi duta Samut Songkhram dalam mempopulerkan kerabat rambutan itu.

Pingsan

Pada Jumat sore 8 April itu, Trubus sempat menyaksikan satu per satu kontestan diuji oleh dewan juri. Mereka berdiri di atas panggung yang dihias cantik, secantik pakaian tradisional yang dikenakan. Perhelatan itu sengaja diadakan saat matahari mulai condong ke barat. Maklum di siang hari, matahari di Samut Songkhram seperti membakar kulit. Temperatur di sana bisa mencapai 40oC, membuat orang enggan berlama-lama berada di luar rumah.

Pantas bila seorang kontestan sempat jatuh tak sadarkan diri karena kepanasan. Untung saja sang calon ratu segera pulih dan meneruskan persaingan menuju tangga juara. Sayang, Trubus tak bisa menyaksikan penobatan pemenang. Saat Miss Lin Chee—begitu sebutan leci di Th ailand—terpilih pada petang 10 April, Trubus sudah berada di dalam pesawat Garuda Indonesia Airways yang terbang ke Jakarta.

Festival yang diadakan sebagai ungkapan syukur karena panen leci yang melimpah itu juga dimeriahkan oleh lomba buah-buahan andalan Samut Songkhram. Pada perhelatan kali ini ada kontes leci dan jeruk besar. “Pamelo di sini i s t i m e w a . M a n i s dan tanpa biji,” kata P r a p a s s  Boonyindee, wakil gubernur Samut Songkhram. Itulah pamelo khaoyai.

Bebas residu

Waktu Trubus datang pada pukul 11.00, leci-leci yang akan dilombakan sedang ditata menggantung di tiang-tiang besi. Itu kiriman para pekebun dari seluruh wilayah Samut Songkhram. Varietasnya sama, yaitu kom—jenis yang paling banyak dibudidayakan di sana.

Setiap pekebun di provinsi yang cuma terdiri dari 3 distrik: Amphawa, Muang, dan Bang Khonthi, itu boleh berpartisipasi. Mereka cukup menyerahkan 1 kilogram buah yang masih tersusun rapi di tangkai. Satu pekebun diperkenankan mengikutkan lebih dari 1 renteng buah asal dari pohon berbeda. Panitia yang terdiri dari Pemda Provinsi Samut Songkhram dan dinas pertanian setempat membatasi penerimaan peserta hingga pukul 12.00. Sebab tepat tengah hari penilaian dimulai.

Menurut Manoo Posombun, ketua juri dari Department of Agriculture Extention (DOAE), kriteria penilaian dibagi menjadi 2 kelompok. “Pertama dilihat dulu penampilan fi sik buah,” katanya. Leci mesti berukuran besar dan seragam, warna kulit merah marun tua merata—tidak boleh belang-belang, bobot total buah dalam rentengan 1kg, tidak boleh ada bekas hama dan penyakit serta mengandung residu pestisida di atas ambang batas. Manoo menunjuk beberapa orang berkaos kuning yang ternyata tim penilai dari departemen kesehatan setempat.

Buah yang lolos seleksi awal, masuk tahap penilaian berikut, yaitu kualitas isi. Yang dinilai di sini warna daging, kadar air, aroma, dan kadar gula. Tingkat kemanisan masing-masing buah dinilai menggunakan refraktometer agar akurat. Menurut pria yang sudah mengabdi pada DOAE sejak lebih dari 20 tahun silam itu kadar gula yang dicari minimal 19o brix.

Beda perawatan

Saat waktu menunjukkan pukul 14.30 para juri akhirnya sepakat menobatkan peserta nomor 81 sebagai pemenang pertama. Sebuah pita berwarna merah pun disematkan sebagai lambang juara. Di tempat ke-2 ada leci bernomor peserta 37. Tandanya ada pita biru tua di antara dompolan buah. Di tempat ke-3 dan 4 direbut oleh peserta nomor 35 dan 82 yang tersemat pita kuning dan biru muda.

Meski sama-sama varietas kom, cara perawatan masing-masing pekebun menghasilkan kualitas berbeda. “Leci pemenang pertama punya warna merah paling menarik dan seragam, susunan buah dalam dompol pun bagus seperti piramida terbalik yang cukup panjang. Buahnya besar seragam,” tutur Manoo.

Daging buah bening, aroma harum, kering sehingga air tidak bleber ketika buah dikupas, dan manis. Pemenang ke-2 sebenarnya memiliki kadar gula lebih tinggi, 20o brix dibanding 19o brix, tapi warna kulit bersemburat kuning. Th awisat Duangthong, pakar hortikultura dari DOAE yang kerap menjadi juri menuturkan, dari kontes terkadang muncul varietas baru. Misal sekitar 7 tahun silam ada kledkaew yang berukuran lebih besar, manis, berdaging bening mengkilap, kering, tebal, dan berbiji kecil. Itu hasil mutasi kom yang ditanam dari biji.

Beragam

Pengunjung yang memadati alun-alun pun dihibur dengan persembahan acara seni yang digelar di panggung tempat pemilihan Miss Lin Chee. Pada petang 8 April itu sekelompok penari dan pemain musik mempersembahkan tarian tradisional tanda festival resmi dibuka.

Sementara di kiri-kanan panggung yang tepat menghadap kantor gubernur terdapat tenda-tenda terpal. Di sana para peserta pameran menawarkan beragam komoditas. Ada anjungan yang menjajakan bibit buah-buahan seperti tongsamsi alias jambu air citra. Atau tanaman hias seperti anggrek, mawar, kembang sepatu, dan aglaonema.

Yang paling banyak tentu saja stan-stan penjual buah leci dan pamelo segar. Alun-alun pun seperti dipenuhi warna merah leci dan hijau kekuningan pamelo. Pengunjung yang tertarik menanam bisa memborong bibit leci setinggi 1—1,5 m dalam polibag. Kala panen raya leci tiba penduduk Samut Songkhram pun bersuka-cita. (Evy Syariefa)

 

 

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Champion Cabai Lombok Timur Gelar Aksi Stabilisasi Harga, Emak-Emak Antusias Berburu Cabai Murah

Trubus.id–Champion cabai Kabupaten Lombok Timur, Haji Subhan dan petani mitra Asosiasi Champion Cabai Indonesia (ACCI) menggelar aksi stabilisasi harga....

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img