Monday, January 20, 2025

Kampiun di Kampus Kuning

Rekomendasi
- Advertisement -

Usai lomba bagus-bagusan, dengan rendah hati Siliwat berujar, “Ini bukan semata-mata ajang untuk menyombongkan diri.” Memang, kontes tahunan yang diselenggarakan oleh Kasetsart University itu bertujuan untuk memotivasi anggota Ornamental Plant Variety Developed Club agar klub beranggota 65 pecinta aglaonema di Thailand lebih kreatif dalam melakukan penyilangan.

Jawara baru pilihan juri berupa aglaonema hijau. Penampilannya tak kalah cantik. Ukuran daun besar, kanopi bagus, mulus, dan simetris. Sayang, warnanya kurang kontras. Dengan kemenangan itu sang pemilik memboyong piala Ratu Galyani Vadhana, piala paling bergengsi di kontes itu.

Meski demikian tak dapat disangkal aglaonema Mr Tie—sapaan akrab Sialiwat—lah yang kini fenomenal. Siamese rainbow itu tak cuma bercorak indah, tapi bersosok proporsional dan simetris. Penampilan prima dan sehat membuatnya menyabet grand champion 2 tahun berturut-turut. Gelar serupa digenggam pada kontes di Suan Luang, pada Desember silam. Prestasi itu belum pernah diraih aglaonema lain. Pantas banyak orang yang memburunya.

Leman, kolektor di Jakarta Utara, rela bersaing dengan banyak hobiis dari Bangkok untuk mendapatkan kochin x chaw wang itu. Ratusan ribu baht pun rela dikeluarkan untuk sekelompok tanaman terdiri atas 12 anakan. Aglaonema itu akhirnya diboyong ke Jakarta—setelah Leman menebusnya dengan ratusan ribu baht.

Rutin

Lomba aglaonema yang berlangsung pada 29—30 Januari 2005 itu merupakan bagian dari ekshibisi florikultura yang menjadi agenda rutin Kasetsart University. Kontes ini sekaligus untuk menyemarakkan ulang tahun ke-50 universitas berjuluk Kampus Kuning. Maklum perguruan tinggi itu banyak membuat taman dengan elemen utama trengguli Cassia fistulayang berbunga kuning. Menggelar 20 kelas berdasarkan jenis yang terdiri dari tanaman tunggal dan majemuk. Ada aglaonema hospitum x costatum menjalar, kochin x chaw wang, berbintik, lipstik, kochin non merah, daun panjang, hospitum atau costatum bertangkai, kochin spesies, variegata, dan campuran.

Peserta tiap kelas rata-rata 20 tanaman. Tak heran persaingan untuk merebut jawara terbilang alot. Apalagi hampir seluruh tanaman peserta kontes tampil prima. Juara kelas lipstik, misalnya, berdaun mulus, kompak, batang pendek, simetris, dan tersusun rapi melebar. Warna daun kontras dengan hiasan tepi merah muda bak gadis pesolek. Panitia mensyaratkan tanaman juara harus simetris, kompak, sehat, warna sempurna kontras, jernih, dan terang, serta mudah diterima masyarakat. Hadiah senilai 200.000—400.000 baht atau setara Rp48.110.000—Rp96.440.000 diperuntukkan bagi para jawara di tiap-tiap kelas. (Hanni Sofi a).

 

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Budi Daya Buah Premium: Dari Melon hingga Anggur di Rumah Tanam

Trubus.id–Inovasi budi daya buah-buahan semakin berkembang. Pekebun selalu berupaya untuk mencetak buah berkualitas. Buah premium pun turut mendongrak harga.  Hasbullah...
- Advertisement -

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img