Wednesday, March 5, 2025

Kelebihan Bawang Merah Gempita Agrihorti

Rekomendasi

Trubus.id—  Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Tanaman Sayuran, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat, merilis varietas bawang merah agak tahan antraknos yakni Gempita Agrihorti.

Selain agak tahan antraknos, produktivitas Gempita Agrihorti tinggi mencapai 16,87— 22,76 ton per hektare (ha). Bandingkan dengan produktivitas bawang merah nasional 8—12 ton per ha.

Menurut pemulia bawang merah di BSIP Tanaman Sayuran, Nurmalita Waluyo, S.P., M.Agr., Gempita Agrihorti memiliki keunggulan umbi kering tinggi dan bobot biji per plot (15 rumpun) tinggi yakni 41,75—71,50 g dibandingkan dengan varietas sebelumnya. Itu setara 11,08—13,72 ton umbi kering per hektare.

Penyusutan umbi kering simpan 32,57—45,87%. Artinya 1 kilogram umbi basah menghasilkan 541,3—674,3 g. Hasil panen itu tahan hingga 6 bulan pada suhu 25—30°C.

Bawang merah anyar itu merupakan hasil persilangan varietas Trisula sebagai tetua betina dengan Bali Karet (BM 17) sebagai tetua jantan. Sifat tahan antraknos warisan dari Bali Karet.

Sementara produksi biji yang tinggi dan morfologi titisan Trisula. Setiap umbel—bunga majemuk bawang merah—Gempita Agrihorti menghasilkan 280—328 biji. Bawang baru rakitan Nurmalita Waluyo dan Dr. Iteu M. Hidayat itu panen pada umur 60—77 hari setelah tanam (hst) dengan kriteria 80% batang melemas.

Gempita Agrihorti memiliki warna pangkal batang semu (72A Red Purple Group RHS), bentuk umbi membujur (medium ovate), dan bentuk umbi bagian stem end sedikit miring. Tinggi tanaman 39,4—47,79 cm dengan 8—11 umbi dan 5—6 anakan per rumpun.

Adapun bobot umbi basah 97,76—128,07 gram per rumpun. Menurut Nurmalita Gempita Agrihorti cocok di dataran tinggi pada musim kemarau dengan menunjukkan performa yang baik dan bertahan terhadap serangan antraknos.

Petani di Cikole, Lembang, Defit Nurmala, membuktikan produktivitas Gempita Agrihorti. Defit menanam 12 kg benih bawang di lahan 300 m² pada awal 2019. Setelah 67—75 hst ia mendapatkan 156 kg umbi segar setara 105,19 kg umbi kering.

Itulah sebabnya ia tidak menjual hasil panen karena berencana mengembangan bawang baru itu. “Penyimpanan umbi hasil panen di gudang menunjukkan hasil yang baik karena tidak cepat busuk, kempis, dan warna umbi merah merona,” tutur Defit.

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Kelompok Tani Karya Baru: Inovasi Olahan Cabai Hiyung dari Tapin

Trubus.id–Kelompok Tani Karya Baru merupakan salah satu pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Hortikultura  yang mengembangkan produk cabai...

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img