Sunday, October 1, 2023

Kelebihan Varietas Padi Unggul Gamagora 7 dari UGM

Rekomendasi
- Advertisement -

Trubus.id— Universitas Gadjah Mada (UGM) resmi melepas varietas padi unggul inbrida G7 dengan nama Gamagora 7 ke publik. Hal itu setelah mengantongi surat keputusan (SK) pelepasan varietas dari Menteri Pertanian RI pada 28 Maret lalu.

Dalam surat keputusan tersebut, dijelaskan bahwa padi Gamagora 7 memiliki ketahanan terhadap serangan hama wereng batang cokelat biotipe 2. Keunggulan lain memiliki ketahanan terhadap penyakit hawar daun bakteri patotipe III, penyakit blast ras 033, ras 073 dan ras 133 serta cocok ditanam pada lahan sawah maupun tadah hujan.

Selain itu, padi Gamagora 7 ini disebutkan berasal dari hasil mutan Rajalele Klaten dari golongan Indica. Padi ini memiliki potensi produksi mencapai 9,80 ton per hektare. Sementara rata-rata hasil kurang lebih 7,95 ton per hektar. Sedangkan umur panen sekitar 119 hari setelah semai.

Dr. Taryono dan Dr. Supriyanta, anggota tim peneliti mengaku bersyukur atas pelepasan padi Gamagora 7 sebagai varietas baru.  Usai sudah penantian panjang mereka sejak 2006 dengan tekun melakukan riset pada padi yang tangguh di lahan kering maupun lahan sawah.

“Kita ikut senang. Semakin menyemangati kita bahwa apa yang kita lakukan sudah membuahkan hasil,” kata Taryono, dilansir dari laman Universitas Gadjah Mada.

Taryono menjelaskan penamaan Gamagora merupakan kependekan dari nama Gama Gogo Rancah yang awalnya diteliti oleh empat orang namun pada perkembangannya menjadi 10 orang.

“Awalnya kita menanam di kebun fakultas. Lalu uji multilokasi di PIAT UGM hingga berbagai tempat,” jelasnya.

Dengan diluncurkan padi Gamagora 7 ini, berarti sudah ada tiga varietas padi yang pernah dilepas secara resmi oleh UGM. Menurut Taryono padi Gamagora 7 menjadi varietas ketiga yang pernah diluncurkan oleh UGM.

Taryono bercerita bahwa produk Gamagora berasal dari hasil mutan radiasi dari padi induknya, Rajalele yang terkenal sebagai padi dengan rasanya yang pulen. Varietas padi “Amphibi” ini menurutnya bisa untuk menyiasati penurunan produksi padi di Indonesia akibat  perubahan iklim global.  

Sebelumnya, pihaknya sudah melakukan uji multilokasi sebanyak 14 lokasi di seluruh Indonesia. Bahkan, padi ini diuji di delapan lokasi pada lahan sawah dan enam lokasi pada tanah tadah hujan. Kegiatan uji multilokasi dilakukan untuk mendapatkan izin edar dan izin rilis varietas baru dari Kementerian Pertanian.

- Advertisement -
- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Cara Membuat Gula Aren Cair

Trubus.id— Saat ini kopi gula aren menjadi minuman favorit di kalangan anak muda. Cita  rasa dan aroma yang nikmat...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img