Hingga menjelang pukul 18.00 waktu Singapura, melalui voting kedudukan best champion halfmoon dan serit, seri 2-2. Selang 10 menit, halfmoon biru milik Scoot Ng pun dinobatkan menjadi grand champion setelah skor akhir berubah menjadi 4-2.
Dua suara tambahan dari 2 panitia kontes yang sengaja diundang menjadi penilai setelah voting juri, menuai hasil imbang. Hermanus J Hariyanto dan Eugene Ng, juri asal Indonesia dan Singapura sepakat memilih halfmoon biru sebagai grand champion. Kelson dan Prechaa Ammara, juri asal Singapura dan Th ailand menyukai serit milik Widi Kiswanto asal Indonesia sebagai terbaik.
Menurut Hermanus, di luar best plakat, penampilan best halfmoon dan serit benarbenar sangat prima. “Keduanya tampak mewah,” ujarnya. Halfmoon biru sang grand champion misalnya memiliki warna sangat solid. Bukaan sirip ekor mencapai lebih dari 180°. Selain bertubuh bagus dan tampak proporsional, yang tak kalah penting ia bermental juara.
Sang pesaing, serit maskot, juga memiliki banyak keunggulan. “Serit terlihat kuat, warnanya sangat bagus dan kontras. Cukup mendekati sempurna,” ujar Kelson, koordinator juri yang memilih serit sebagai favorit peraih grand champion. Toh dewi fortuna memang belum memihak lantaran setelah diamati lebih saksama ada sedikit kebocoran warna pada ray sirip ekor. Pada salah satu ujung ray itu tidak terdapat corak yang seharusnya berwarna merah.
Plakat ramai
Selama lomba berlangsung, plakat muncul m e n j a d I kategori yang p e r s a i n g a n ny a paling ketat. Saat memasuki babak akhir best plakat contohnya 3 juri yang menilai memiliki jagoan masingmasing. Hermanus memilih kampiun plakat hijau lantaran memiliki form paling bagus di antara yang lain. Prechaa Ammara menyukai plakat kampiun Any Other Color (AOC) karena memiliki corak ngejreng dan kontras. Juri terakhir, Eugene Ng, menunjuk plakat kampiun biru merah lantaran berukuran besar dan bercorak kontras.
Oleh karena tidak ada kata sepakat untuk menobatkan best plakat, Kelson k o o r d i n a t o r juri, memilih m e l a k u k a n voting antartiga juri penilai. Setiap juri d i p e r s i l a k a n menunjuk seekor dari dua ekor cupang pilihan juri lain sebagai ikan terbaik di luar ikan jagonya. Dari hasil voting itu pilihan Prechaa Ammara dinobatkan menjadi best plakat setelah menuai 2 angka dari Hermanus dan Eugene Ng.
Kontes yang berlangsung 8—9 Oktober 2005 itu menarik banyak hobiis dan klubklub cupang turun gelanggang. Berdasarkan catatan panitia, peserta kontes mencapai 330 orang yang tersebar dalam 3 kategori, dengan total 24 kelas lomba. Peserta memang didominasi asal Singapura. Meski demikian beberapa peserta asing pun datang seperti dari Malaysia, Indonesia, Philipina, hingga Australia. Kontes yang diprakarsai oleh Nissan, BCS, dan Betta Australies itu sejak dibuka hingga ditutup banyak menyedot perhatian pengunjung. (Dian Adijaya S/ Peliput: Hermanus J Haryanto).