Thursday, April 18, 2024

Kemasan Nyaman, Lobster Aman

Rekomendasi
- Advertisement -

Peristiwa serupa juga kerap dialami lobster. Hewan dari famili Crustaceae itu harus kehilangan anggota tubuhnya atau mati mengenaskan karena pengemasan yang salah. “Sampai di tujuan, lobster banyak yang cacat. “Mereka harus kehilangan anggota tubuhnya akibat saling capit,” kata Friska Prasetyo Wibowo, pemain lobster asal Malang, Jawa Timur.

Hal senada juga diutarakan Cuncun Setiawan, pemilik Bintaro Flash Centre. Dua puluh lima persen lobsternya harus mati mengenaskan. Mengemas lobster air tawar memang gampang-gampang susah. Yabby—sebutan lain lobster—harus tetap hidup dan utuh di tempat tujuan.

Di dalam ruang terbatas dengan jumlah populasi yang tinggi, lobster mudah sekali mati. Kematian terjadi karena kurangnya oksigen akibat populasi tidak seimbang. Selain itu, lantaran kelembapan rendah dan suhu dalam kemasan tinggi. Berbagai cara bisa dilakukan untuk memperkecil risiko kematian seperti yang dilakukan beberapa pemain lobster.

Mika plastik

Friska Prasetyo Wibowo menggunakan plastik mika ukuran 25 cm x 25 cm sebagai kemasan. Plastik itu bagian atas dan samping dilubangi dengan menggunakan solder atau bor. Maksudnya untuk ventilasi. Sementara itu bagian dasar plastik tidak dilubangi. Lapisi bagian bawah, samping kiri, samping kanan, dan bagian atas plastik dengan tisu. Ketebalan tisu disesuaikan dengan lama perjalanan.

Untuk bagian samping atas mika dipasang 2 helai tisu yang dilipat sebanyak 3 kali. Dua belas lembar tisu dihamparkan di dasar plastik dan 4 helai tisu yang dilipat 2 kali untuk bagian samping bawah mika. Agar posisinya tidak berubah tisu-tisu yang ditempelkan disteples pada plastik.

Tisu yang sudah dipasang di sekeliling mika dibasahi dengan air sampai lembap. Lobster yang akan dikirim diberi perlakuan khusus. Kedua capitnya ditutup dengan kertas. Itu untuk mencegah agar tidak saling mencapit selama perjalanan.

Yabby yang capitnya sudah dikeredongi dimasukkan ke dalam mika. Satu buah mika mampu menampung 25 ekor lobster ukuran 2 inci. Plastik mika berisi lobster dimasukkan dan ditata di dalam styrofoam berukuran 60 cm x 30 cm berlapis koran. Tutup dan plester styrofoam itu rapat-rapat. Satu buah styrofoam mampu menampung 6 buah plastik mika.

Kemasan styrofoam

Lain Friska lain juga cara Immanuel Mannu, peternak lobster asal Meruya, Jakarta Barat. Ia menggunakan styrofoam berbagai ukuran. Di dasar styrofoam dipasang jelli beku berbentuk persegi panjang yang dilapisi dacron. Jelli digunakan untuk menjaga kelembapan dan penghasil oksigen. (Hawari Hamiduddin)

 

 

 

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Budidaya Kelor Organik untuk Memenuhi Permintaan Konsumen

Trubus.id—Konsumen menghendaki tepung daun moringa atau kelor bernutrisi tinggi. Itulah sebabnya para importir menghendaki moringa atau kelor dengan budidaya...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img