Thursday, December 5, 2024

Kementan Pastikan Stok Minyak Goreng Aman

Rekomendasi
- Advertisement -

Trubus.id — Masyarakat resah dengan beredarnya isu kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng kemasan sederhana dan curah beberapa pekan terakhir ini. Melihat hal itu, Kementerian Pertanian (Kementan) terus memantau ketersediaan minyak di pasaran terpenuhi.

Kementan melalui Ditjen Perkebunan terus melakukan pengawalan dan koordinasi dengan berbagai pihak terkait. Direktur Jenderal Perkebunan, Andi Nur Alam Syah, mengatakan Minyakita sekarang menjadi merek yang mulai digemari oleh setiap konsumen, tidak hanya di pasar tradisional tetapi juga di pasar-pasar modern.

Untuk meredam kelangkaan dan harga Minyak Goreng Rakyat (MGR) diatas Harga Eceran Tertinggi (HET), Andi menyatakan penjualan Minyakita akan dibatasi dan tidak lagi melalui online Simirah tetapi akan didistribusikan ke pasar-pasar tradisional. Dengan begitu, dapat terjangkau masyarakat dengan HET yang telah ditetapkan pemerintah.

Berdasarkan hasil pantauan, diketahui harga minyak goreng curah rata-rata nasional pada minggu I Februari 2023 diketahui mencapai Rp15.700 per kg, Rp200 di atas HET yang ditetapkan oleh pemerintah.

Harusnya harga sesuai Permendag Nomor 49/2022 tentang Tata Kelola Program Minyak Goreng Rakyat. Peraturan tersebut mengatur harga yang berlaku untuk minyak goreng, di mana pengecer wajib menjual Minyak Goreng Rakyat (MGR) dengan harga di bawah atau sama dengan HET sebesar Rp14.000/liter atau Rp15.500/kg untuk MGR dalam bentuk curah dan Rp14.000/liter untuk MGR dalam bentuk kemasan.

Dari laporan yang disampaikan oleh Petugas Informasi Pasar Produk Perkebunan, di beberapa lokasi sudah terjadi kelangkaan. Harga Minyakita di atas HET terjadi di Palembang (Rp16.000 per liter), Manokwari (Rp15.000 per liter), Palu (Rp16.000 per liter), dan Kabupaten Alor (Rp18.000 per liter). Untuk Pontianak Minyakita langka, sedangkan Bali Minyakita langka dengan harga Rp16.500 per liter.

Saat ini pasokan Minyakita minim di pasaran, diduga karena proses distribusi. Banyak masyarakat yang beralih dari membeli minyak goreng premium ke Minyakita. Hal tersebut berdampak pada kelangkaan dan kenaikan harga di atas HET di beberapa daerah.

Minyakita merupakan minyak hasil kebijakan DMO. Fluktuatifnya realisasi DMO selama 3 (tiga) bulan terakhir berdampak pada pasokan minyak goreng. Andi menjelaskan, pemerintah mengambil beberapa kebijakan untuk mengelola stok dan harga MGR menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) melalui peningkatan minyak dalam negeri dengan kenaikan sebesar 50 persen hingga lebaran 2023.

Pemerintah juga mendepositokan 66 persen hak ekspor yang dimiliki eksportir dalam jangka waktu sementara. Eksportir tetap dapat menggunakan hak ekspor secara bertahap mulai 1 Mei 2023.

Tren realisasi DMO bulanan fluktuatif, terlihat dari realisasi November sebesar 100,94%, untuk Desember 2022 sebesar 86,31%, sedangkan Januari 2023 menjadi 71,81% (hingga 29 Januari 2023) dari target pemenuhan bulanan 300.000 ton.

“Untuk itu pemerintah juga menaikkan alokasi DMO menjadi 450.000 ton yang berlaku dari Februari hingga Maret 2023 sehingga stok dan harga minyak goreng di lapangan kembali normal,” jelas Andi seperti dikutip dari laman Ditjen Perkebunan.

Andi berkomitmen akan mengawal kebijakan-kebijakan ini lebih intensif agar tidak berdampak kepada penurunan harga TBS pekebun melalui peningkatan konsumsi CPO dalam negeri, agar stok CPO tidak menumpuk di tangki timbun.

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Harga Pangan 04 Desember 2024:  Bawang dan Cabai Kompak Naik

Trubus.id–Sejumlah harga pangan pada 04 Desember 2024 berdasarkan Panel Harga Pangan, Badan Pangan Nasional pukul 12.40 WIB mengalami kenaikan. Harga...
- Advertisement -

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img