Sebuah lilin diletakkan di wadah gelas berbahan tak tembus cahaya bergambar Dewi Kuan Yin itu. Yang menaruhnya berharap semoga segera diberi keturunan. Dalam mitologi Cina, dewi yang namanya berarti Lady Buddha itu perlambang kesuburan dan kasih sayang. Ia mengabulkan permintaan mereka yang ingin memiliki momongan.
Bila perwujudan sang dewi diletakkan di dalam ruangan, ia akan membebaskan lingkungan dari pengaruh buruk seperti sakit, percekcokan, dan kekacauan. Dialah pelindung kaum wanita dan anak-anak. Patung Kannon—namanya di Jepang—kerap hadir sembari menggenggam benih padi, lambang kesuburan lahan.
Keseimbangan diri
Tak sekadar memelihara mitos untuk mendapatkan momongan. Masyarakat Cina sejak ribuan tahun lalu sudah menggunakan pengobatan tradisional (traditional chinese medicine, TCM) untuk mengatasi masalah kesuburan. Sejarah mencatat keterlibatan paduan terapi herbal dan akupunktur itu sejak masa pemerintahan Dinasti Han pada 206 sebelum Masehi.
Menurut terminologi TCM, penyakit muncul karena ketidakseimbangan qi. Qi atau chi didefinisikan sebagai energi kehidupan dalam tubuh. Pada kasus ketidaksuburan, defisiensi chi ginjal dan stagnasi chi pada liver jadi biang keladi. Chi ginjal yang kuat meningkatkan jumlah sperma pria, mencegah keguguran pada wanita, dan membuat bayi yang dilahirkan sehat.
Akibat stagnasi chi liver pada wanita, siklus menstruasi tidak teratur dan aliran darah ke daerah panggul terhambat. Aliran darah ke uterus terganggu sehingga sulit mempertahankan kehadiran janin. Gaya hidup modern, penggunaan obat-obatan, konsumsi kopi berlebih, dan minuman beralkohol serta stres menyebabkan ketidakseimbangan energi kehidupan.
Akupunktur meningkatkan kemampuan untuk memulihkan diri sendiri dengan menyeimbangkan dan mengatur aliran qi. Terapi itu memperbaiki siklus menstruasi, meningkatkan aliran darah ke uterus, dan merangsang ovulasi. Pada pria kualitas sperma meningkat.
Dipadukan
Kerja akupuntur kian efektif bila dikombinasikan dengan herbal. Prof DR HM Yusuf, herbalis di Sukabumi, mencontohkan. Untuk memperbaiki chi ginjal pada wanita diberikan ramuan terdiri dari 160 g sudihuang (radix rehmanniae), 80 g sanzhuyu (fructus corni), 80 g shanyao (rhizoma dioscoreae), 60 g mudanpi (cortex moutan), 60 g zexie (rhizoma alismatis), dan 60 g fuling (poria).
Semua rempah dijemur kering dan digiling halus. Dua sendok kecil bubuk diseduh dengan air mendidih sebanyak 200 cc. Tambahkan sesendok makan madu. Setelah larut, minum hangat-hangat 2—3 kali sehari sesudah makan.
Roger C Hirsh, OMD, LAc, BAc, doktor dalam pengobatan oriental, dalam acupunctur.com, mengungkapkan diet tepat dan latihan fisik seperti chikung pun faktor pundukung kesuksesan. Misal menyantap salad—dianggap sebagai makanan berhawa dingin—bukan diet terbaik untuk wanita bersuhu tubuh dingin. Untuk menghangatkannya, disarankan mengkonsumsi daging kambing—berhawa panas. Ia bisa menguatkan uterus yang “dingin” atau mandul.
Yang perlu diingat, terapi dengan TCM membutuhkan konsistensi dan memakan waktu cukup lama. Sekadar contoh dengan herbal dibutuhkan waktu 70 hari untuk menghasilkan sperma baru. Atau 4 bulan terapi untuk meningkatkan jumlah dan keaktifan sperma. Yang lebih penting lagi, dilakukan dalam pengawasan herbalis atau naturopatis. Di negara-negara barat, TCM diterima sebagai komplementer pengobatan medis. Laporan National Library of Medicine pada April 2002 tentang sebuah studi di Jerman menunjukkan perpaduan itu mempertinggi tingkat keberhasilan.
Namun, menurut Dr Evelyn Feng dari Champion Medical Service di Manhanttan, tidak semua wanita yang sulit hamil cocok menggunakan terapi akupunktur. “Hanya mereka yang punya masalah fungsional, bukan struktural yang dapat ditangani dengan akupunktur,” tuturnya seperti dikutip dari preconception.com.
Misal kerusakan pada tuba falopi adalah masalah struktural, sementara indung telur yang tidak berfungsi, itu masalah fungsional. Meski demikian, para praktisi sepakat, kehadiran TCM memberi harapan bagi mereka yang gagal menghadirkan sang buah hati secara medis barat. (Evy Syariefa)
Menanti Buah Hati
Problem belum dikarunia anak acap terdengar dalam kehidupan sehari-hari. Jumlahnya diperkirakan 15% dari total pasangan usia subur dan ada kecenderungan meningkat. Itulah fenomena yang terjadi saat ini. Kegelisahan menyergap mereka kala si buah hati tak kunjung datang, terutama saat usia perkawinan sudah menginjak 5 tahun.
Hamil, kata itu sungguh sangat berharga bagi sepasang suami istri. Itulah awal sebuah proses kehidupan. Anak menjadi pewaris keturunan. Sayang, tak semua pasangan mulus mendapatkan anak. Banyak faktor yang menghambat kehadiran si buah hati.
Data medis menunjukkan persentase kegagalan pembuahan pada pria dan wanita sama, 50 : 50. Faktor psikis suami istri sangat mempengaruhi keberhasilan terjadinya pembuahan. Itulah sebabnya dibutuhkan komunikasi dan rasa peduli untuk mengenal pasangan. Hindari saling tuding dan menumpahkan kesalahan pada salah satu pihak. Padahal, penyebab itu ternyata pada diri sendiri.
Lingkungan buruk penuh polutan dan problematika hidup mengganggu organ reproduksi. Wanita yang sering stres dan mudah terpancing emosi ternyata menghambat masuknya sperma ke rahim. Demikian pula suami yang bekerja di pabrik rata-rata sulit mendapat anak. Getaran mesin dan suhu tinggi, di atas 32oC mampu membunuh sel sperma. Sinar rontgen yang mengenai testis pun mampu melumpuhkan sperma. Bahkan, celana terlalu ketat dan berbahan nilon menghambat sirkulasi udara sehingga testis tidak bekerja optimal. Dampaknya kualitas sperma menurun.
Infeksi
Kebanyakan pasien yang datang ke klinik mengatakan jumlah sperma yang keluar lumayan banyak. Pada kasus seperti itu yang perlu dilakukan ialah pemeriksaan ke laboratorium. Jumlah sel sperma minimal 20-juta/ml. Di bawah itu peluang terjadi pembuahan kecil.
Kondisi sperma harus sehat, lincah, dan bergerak cepat agar bisa menembus dinding sel telur. Kalau jalannya berputar-putar di sekitar rahim, tentu saja tidak bakal terjadi pembuahan. Oleh karena itu bentuk sel sperma harus normal. Kepala sperma dilindungi membran akrosom yang bakal pecah bila menempel di sel telur. Bersamaan dengan itu keluarlah semacam enzim yang mampu membantu membuka sel telur.
Kualitas sperma sebenarnya sangat tergantung pada kesehatan organ reproduksi pria. Infeksi karena serangan gonore dapat menurunkan mutu sperma. Hal itu terjadi karena perilaku seks yang jorok atau berganti-ganti pasangan.
Penyakit yang disebabkan bakteri Gonokokus itu mula-mula menyerang saluran kemih, ditandai keluarnya kencing nanah. Bila tidak ditangani serius, infeksi itu akan segera menyebar dan menyebabkan peradangan kelenjar prostat dan epidimis. Pada kondisi parah dapat terjadi kemandulan.
Kotor
Pada wanita, kasus kegagalan pembuahan lebih kompleks. Hal ini berkaitan dengan organ kewanitaan, seperti kantong telur, rahim, dan vagina. Mereka harus bekerja dengan normal. Bila tidak, kemungkinan bertemunya sperma dan sel telur kecil.
Vagina merupakan pintu masuknya sperma. Ia harus terjaga kebersihannya, termasuk pH. Terlalu asam, pH di bawah 6, mematikan sel sperma. Keputihan dapat menyebabkan vagina asam yang ditandai aroma tidak sedap. Penyakit yang disebabkan cendawan Candida albicans itu ditandai munculnya cairan putih. Bila penyebabnya Trichomonas vaginalis—sejenis protozoa timbul bau busuk.
Kasus gonore pada wanita umumnya bergejala ringan, bahkan kadang-kadang tanpa menimbulkan keluhan. Hal itu karena wanita merupakan pembawa (carrier) Gonokokus—penyebab gonore dan menjadi sumber penularan. Bila tidak segera diobati akan menjalar dan menyumbat leher rahim dan saluran telur (salvingitis). Penyakit ini dapat berakibat kemandulan.
Sebab lain, kantong telur tidak memproduksi sel telur secara optimal. Lihat saja, banyak wanita stres akibat bekerja, ujian, atau menghadapi masalah kehidupan. Hal itu berdampak pada menstruasi yang tidak teratur. Kadang—kadang masih ada darah kotor tertinggal dan melekat di kantong telur. Bila tidak segera ditangani, muncul tumor endomitrosis. Kantong telur pun bisa lengket dengan rahim karena sebab-sebab reproduksi. Jumlah kasus seperti itu sedikit dan satu-satunya jalan penyembuhan harus dioperasi.
Alternatif
Kalau penyebab ketidakhamilan cuma stres mudah. Paling banter diberi obat antistres, vitamin, dan penyubur kandungan. Asupan antibiotika secara telaten pun bisa menyembuhkan gonore. Namun, hal itu harus dibarengi dengan perilaku seks yang baik. Kalau tidak, mereka menjadi resisten dengan obat kimia sehingga sulit diobati lebih lanjut. Akhirnya, anak pun semakin sulit didapat.
Racikan beberapa tanaman obat pun bisa menjadi alternatif untuk membantu kesuburan. Cara itu sah-sah saja digunakan asal kandungannya diketahui. Sebab, setiap tanaman memiliki khasiat tersendiri. Teknik meramu pun harus akurat. Pemberian tidak sembarangan, setiap kasus berbeda tanaman obat.
Mengkonsumsi sayuran dan buah membantu kesuburan. Orang tua dulu selalu menganjurkan banyak-banyak memakan taoge kalau melihat anaknya belum juga dikarunia momongan. Hal itu masuk akal karena sayuran itu banyak mengandung vitamin E. (Dr H Soegiharto Soebijanto, SpOG, Kferr, konsultan infertilitas, bayi tabung, dan endokrinologi reproduksi)