Trubus.id — Di balik kesuksesan para pekebun vanili pasti ada berbagai aral atau hambatan yang telah dihadapi dan dilalui. Misalnya saja, Riady Halim yang mampu meraup untung ratusan juta rupiah dari perniagaan vanili.
Pekebun di Cikidang, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, itu mengatakan kendala pada bisnis vanili itu muncul sejak di lahan hingga pascapanen. Ia pernah membongkar kebun pada 2022 karena jarak tanam terlalu rapat, 50 cm × 100 cm.
Lahan 600 m2 miliknya itu berpopulasi 1.200 tanaman. Akibatnya, intensitas sinar matahari dan suhu kurang maksimal. Hal itu berdampak pada produktivitas tanaman. Idealnya, lahan itu berpopulasi maksimal 750 tanaman atau jarak tanam 1 m × 1 m.
Itulah sebabnya ia membongkar tanaman berumur 4 tahun dan memulai penanaman baru pada November 2022. Hambatan lain berkebun vanili adalah serangan busuk batang. Pada 2021 sebanyak 360 tanaman mengalami serangan penyakit akibat cendawan Fusarium sp. Dampaknya, sulur batang membusuk dan produksi pun anjlok.
Ia mengatasi serangan busuk batang dengan membuka jaring agar intensitas sinar matahari meningkat. Menurutnya, jika beragam kendala teratasi, petani berpeluang meraup laba besar.
Riady mengaku tak sengaja menjadi petani dan eksportir vanili. Semula, ia menekuni profesi juru masak yang kerap membuat hidangan aneka kue hingga es krim. Peraih medali emas di Jakarta Plated Dessert (2015) mengatakan, hidangan berkualitas menuntut bahan baku bermutu, salah satunya vanili.
Saat itu, pada 2012, ia kesulitan mendapatkan polong vanili beraroma, hitam, gemuk, dan berminyak. Kebanyakan produk perisa vanili di pasaran berupa esens. Keruan saja ia harus mengimpor vanili murni kering untuk kebutuhan dapur. Sekali membeli hingga 5 kg.
Kesulitan itu mendorong Riady mengebunkan vanili (Vanilla planifolia) sendiri. “Vanili salah satu rempah termahal karena permintaan tinggi,” kata Riady.
Ia mengebunkan vanili menggunakan penutup jaring berketinggian 3 meter. Adapun tinggi tanaman 2 meter yang merambat pada pipa 4–5 inci.
Vanili bisa dipanen pada umur 3 tahun setelah tanam. Ia memanen 8–9 bulan setelah berbunga. Menurut Riady, vanili siap panen berwarna kekuningan, bobot 1 sisir terdiri atas 10 polong rata-rata 200 gram. Adapun satu tandan paling atas mencapai bobot 1 kg. Dari 750 tanaman produktif ia memperoleh hasil 50 kg polong segar.
