Friday, December 1, 2023

Kering Tetap Cantik

Rekomendasi
- Advertisement -

Kebun dendrobium seluas 3,2 ha di Desa Nongkhangphlu , Kecamatan Nongkham, Bangkok, menjadi sarana meraup dolar bagi Khamnuan Noykhong. Pria paruh baya itu setiap pekan memanen tangkai-tangkai dendrobium. Hasilnya dipasok kepada eksportir di Bangkok. Tangkai bunga dengan panjang lebih dari 60 cm terdiri atas minimal 5 kuntum mengisi pasar negara-negara Eropa dan Amerika. Tidak semua bunga lolos sortir.

Meski demikian bunga tak lolos sortir tetap dimanfaatkan. Oleh kelompok wanita yang terdiri dari istri para pekebun, bunga itu dijadikan anggrek kering dalam gelas. Hiasan itu kini juga menjadi produk andalan desa.

Hiasan meja itu dijual seharga 150—450 baht setara dengan Rp30.000—Rp90.000 tergantung ukuran. “Setiap ada acara pameran produk unggulan desa di berbagai tempat pasti habis terjual,” ujar Punnee Wongwathanakhong, ketua kelompok wanita di desa itu. Selain itu banyak pengunjung yang datang untuk mengadakan pelatihan di tempat itu.

Kering dengan pasir

Langkah pertama adalah mempersiapkan pasir silika. Bahan higroskopis yang digunakan untuk menyerap kelembapan ini mudah didapat di toko bahan kimia. Biasanya berwarna putih. Warna berubah biru menandakan pasir sudah menyerap uap air—semakin biru semakin banyak uap air terserap. Jika sudah 2 kali digunakan, sebaiknya silika dikeringkan kembali di dalam oven. Sebab, daya serap menurun.

Masukkan pasir silika ke dalam wadah tanah liat. Tanpa ditutup, keringkan dalam oven selama 20 menit dengan suhu tertinggi. Kemudian angin-anginkan hingga dingin. Jika tidak langsung digunakan, simpan pasir silika di wadah tertutup rapat.

Untuk mengeringkan dendrobium, letakkan beberapa kuntum di atas pasir. Dengan pinset, tekan bagian tengah bunga agar sebagian terbenam dalam pasir. Wadah pasir silika berupa plastik tahan panas. Atur letak kelopak dan pasir sehingga bentuk bunga sesuai keinginan. Jumlah bunga disesuaikan dengan ukuran wadah. Benamkan seluruh bunga dengan pasir silika yang tersisa. Tanpa ditutup, keringkan kembali di dalam oven selama 1,5 menit dengan temperatur tertinggi.

Angin-anginkan sebentar sampai hangat, kemudian tutup rapat. Jika tidak, udara yang masuk ke dalam wadah bisa menyebabkan anggrek tidak kaku sebab menyerap uap air. Biarkan selama 48 jam hingga pasir menjadi dingin. Pemanasan lebih dari 48 jam menyebabkan anggrek terlalu kaku dan mudah remuk.

Gunakan pinset untuk mengeluarkan dendrobium kering dari dalam pasir. Kemudian bersihkan sisa pasir yang menempel dengan kuas. Jika tidak langsung digunakan, simpan anggrek yang sudah kering di dalam wadah tertutup berisi gel silika.

Sekarang kaitkan anggrek kering dengan kawat kecil. Masukkan styrofoam di dasar gelas kemudian taburi dengan gel silika. Setelah itu atur anggrek di dalam gelas kaca dengan cara menancapkan kawat pada styrofoam.

Jumlah dan letak kuntum disesuaikan dengan ukuran gelas. Agar lebih manis, tambahkan juga daun cemara kering. Tutup mulut gelas dengan merekatkan kaca atau plastik yang keras. Bentuk gelas dan penataan bunga tergantung dari kreasi masing-masing.

Warna anggrek yang sudah dikeringkan dalam oven itu tidak pudar dan bertahan hingga 1 tahun. Walau kering, anggrek itu tetap terlihat cantik. (Indun Dewi Puspita)

 

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Pakan Walet Tambahan saat Musim Kemarau

Trubus.id— Musim kemarau kerap menjadi petaka bagi para pengusaha walet di setiap sentra. Apalagi kalau berlangsung lama dan panas...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img