Trubus.id — Ayam Kampung Unggul Balitbangtan (KUB) Janaka Agrinak bisa menjadi pilihan peternak. Pasalnya, ayam Janaka ini merupakan ayam dwiguna, petelur sekaligus pedaging. Artinya, peternak ayam Janaka bisa memanen telur atau daging. Selain itu, masih terdapat sederet keunggulan yang melekat pada ayam Janaka.
Salah seorang pemulia ayam Janaka adalah Dr. Ir. Tike Sartika, M.Si. dari Balai Penelitian Ternak. Doktor Peternakan alumnus Institut Pertanian Bogor itu mengatakan, produksi telur ayam Janaka tinggi mencapai 180–200 butir per tahun. Bandingkan dengan ayam kampung lain, produksi rata-rata hanya 140–150 butir setahun.
Tike mengatakan, produksi telur Janaka 60 persen per hari. Artinya, dari 100 ayam betina dewasa, 60 ekor di antaranya bertelur setiap hari. Sementara itu, produksi ayam kampung rakitan sebelumnya hanya 50 persen.
Ayam Janaka bertelur perdana pada umur 140 hari. KUB generasi pertama bertelur perdana pada 22–24 pekan. Janaka 14 hari lebih cepat bertelur dibanding pendahulunya.
Kelebihan lain ayam Janaka, produktif bertelur hingga berumur 72 pekan. Durasi bertelur lebih lama dibanding rata-rata umur afkir ayam petelur yang hanya 63 pekan. Ayam baru itu memiliki sifat mengeram 5 persen dan lebih rendah dari KUB-1.
“Sifat mengeram dan produksi itu berkorelasi negatif,” tuturnya.
Menurut Tike, jika sifat mengeram pada ayam tinggi, produksi telur rendah dan sebaliknya. Sebagai ayam pedaging, peternak dapat memanen pada umur 60 hari dengan bobot 800–900 gram. Bobot itu banyak diminati pasar.
Pada saat umur 70 hari bobot jantan mencapai 1,2 kilogram dan betina 0,9 kilogram. Bandingkan dengan KUB-1 bobot jantan hanya 836,4 gram dan betina 696,3 gram.
Rasio konversi pakan (Feed Conversion Ratio)2,7. Artinya, peternak hanya memerlukan 2,7 kilogram pakan untuk menghasilkan 1 kilogram daging. Menurut Tike, untuk menghasilkan 1 kilogram ayam, biaya produksi hanya Rp27.000. Sementara itu, harga jual di tingkat peternak Rp35.000 per kilogram.
Tike menyebut karkas Janaka mencapai 75%. Janaka sejatinya perbaikan genetik dari KUB-1 yang rilis pada 2014. Produksi telur KUB-1 relatif rendah, hanya 160–180 butir per ekor setahun. Produksi rata-rata 50 persen. Itulah sebabnya, Tike dan rekan menyeleksi ayam KUB. Durasi seleksi individu itu hingga enam generasi. Hasilnya, 88 persen menunjukkan sifat yang stabil.