Trubus.id — Banyak petani yang telah merasakan manfaat penggunaan mulsa plastik hitam perak (MPHP) di berbagai komoditas, seperti bawang merah dan cabai. Petani mendapati hasil panennya meningkat sampai 100 persen.
Manfaat pemakaian mulsa mampu meningkatkan efisiensi biaya produksi sesuai penelitian Zainal Arifin dan Moh. Saeri, peneliti di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur.
Kedua peneliti mengamati pertumbuhan bawang merah dengan mulsa jerami di lahan kering di Desa Bunbarat, Kecamatan Rubaru, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Hasil penelitian menunjukkan terjadi efisiensi ongkos produksi karena tenaga untuk penyiraman berkurang.
Alasannya, pengguna mulsa juga mengefisienkan penggunaan air. Hasil riset Zainal dan Saeri menunjukkan penyiraman per 2 hari selama pertumbuhan bawang merah hingga berumur 50 hari setelah tanam mencapai 1.230 m3 per hektare.
Dengan kata lain, diperlukan 156 liter air untuk menghasilkan 1 kg bawang merah. Bila interval penyiraman sekali sehari, diperlukan 286 liter air untuk memproduksi 1 kg bawang merah. Artinya, terjadi penghematan air pada budidaya bawang merah menggunakan mulsa.
Mulsa unggul
Petani bisa memilih MPHP produksi PT Hidup Baru Plasindo. Hal ini karena memiliki beragam keunggulan, seperti lebih tebal dan lentur dibanding mulsa produksi perusahaan lain.
Dengan keunggulan itu, mulsa dapat dipakai hingga 5 kali masa tanam untuk komoditas bawang merah. Cipto Legowo, Direktur Marketing PT Tunas Agro Persada, mengatakan, MPHP kreasi PT Hidup Baru Plasindo konsisten dalam pemilihan bahan baku mulsa.
PT Tunas Agro Persada sebagai distributor mulsa menjual dua kategori mulsa dengan ketebalan berbeda, yaitu 27,5 mikron atau Bell oranye dan 35 mikron atau Bell hijau.
Bell oranye mampu bertahan hingga 1 tahun, sedangkan untuk ketahanan Bell hijau memiliki mencapai 1,5–2 tahun. Faktor utama mulsa Bell awet karena menggunakan biji plastik murni (bukan plastik daur ulang) dan bahan adiktif berkualitas.
Kerusakan mulsa dapat dipengaruhi oleh cahaya matahari. Namun, intensitas penyinaran matahari di dataran tinggi lebih sedikit dibanding dataran rendah.
Dampaknya, pemakaian mulsa di dataran tinggi jauh lebih awet daripada dataran rendah. Meskipun memiliki ketebalan berbeda, mulsa Bell terkenal sejak puluhan tahun sebagai mulsa berkualitas dengan daya tahan maksimal.