Trubus.id — Avokad zubairi menjadi salah satu avokad unggul. Avokad zubairi sempat meraih juara 2 tingkat Provinsi Lampung pada lomba avokad yang digelar Great Giant Foods (GGF) pada 2019.
Gustam Feriyansyah, penangkar avokad di Bandarlampung, Lampung, mengatakan, penamaan avokad zubairi berasal dari nama ayah Lukman Hakim (guru dari Gustam saat duduk di bangku sekolah menengah pertama).
Menurut Gustam avokad zubairi unggul, salah satunya dari sisi rasa. Avokad zubairi bercita rasa kering, manis, dan legit. Gustam hanya memiliki satu pohon avokad zubairi yang tumbuh subur di halaman depan rumah seluas 15 meter × 5 meter.
“Tinggi tanaman avokad zubairi sekitar 12 meter dan berbuah susul-menyusul,” tuturnya.
Gustam mengatakan, produksi avokad zubairi sekitar 250–300 kilogram buah per tahun. Keunggulan lain dari avokad zubairi adalah ketika matang mengeluarkan warna semburat kuning pada kulit buah. Makin tua, warna kuning itu kian tegas.
Ada yang mengira avokad zubairi itu variegata. Namun, butuh penelitian lebih lanjut untuk membuktikan hal itu. Tanda avokad zubairi siap petik yakni ketika semburat kuning itu mencapai 30–40% dari keseluruhan kulit buah. Setelah petik, avokad zubairi siap makan sekitar 3–6 hari kemudian.
Dari segi ukuran buah, avokad zubairi tergolong sedang hingga jumbo dengan bobot 0,5–1 kilogram per buah. Menurut Dinno M. Dionysius, S.P., M.P., panelis komunitas Alpukat Nusantara (AlNusa), avokad zubairi sudah menyandang gelar juara sehingga AlNusa tak melakukan penilaian (scoring).
“Bentuk dan tampilan sudah memuaskan mata. Ukuran sudah ideal untuk pasar plus warna kulit buahnya yang kekuningan tentunya menarik saat dipajang,” kata Dinno.
Lebih lanjut ia menuturkan, kepuasan konsumen bertambah lagi saat membelah buahnya. Daging tebal dengan warna kuning dan bijinya kecil. Saat daging buah menempel di lidah, tekstur avokad zubairi kering, pulen, dan legit. Rasa manis dan gurihnya terasa pas.
 pada 2019.){kind=link}