Trubus.id—Kegagalan panen padi karena hama tikus bisa mencapai 100%. Chevi Budi dari Kelompok Agro Bisnisplus Subang (ABS) Indonesia memakai jengkol untuk menghalau tikus. Caranya buah jengkol matang ditebar di beberapa titik dekat tanaman atau di depan lubang sarang tikus.
Cara lain buat ekstrak dari 1 kilogram buah jengkol yang direndam dalam 2 liter air selama 2 hari. Semprotkan ekstrak itu ke areal sawah. Bau tajam jengkol membuat satwa pengerat itu enggan memasuki areal sawah selama 2 – 4 minggu.
Selain buah kulit jengkol bermanfaat bagi budidaya pertanian tanaman padi sebagai pupuk organik. Dhanang Ajie dan rekan dari Institut Pertanian Bogor merebus 8 kg kulit jengkol yang sudah ditumbuk halus ke dalam 8 liter air. Air menyusut menjadi 6 liter.
Ia menyemprotkan air rebusan itu pada tanaman padi. Hasilnya, produksi tanaman yang disemprot rebusan kulit jengkol 0,587 kg per m2 , itu lebih banyak dibandingkan dengan kontrol yang hanya 0,461 kg per m2 .
Hal itu karena persentase gabah yang terisi mencapai 75,55%, lebih tinggi daripada kontrol yang hanya 45,99%. Rata-rata gabah yang diberi perlakuan sebanyak 110,86 butir per malai, sedangkan kontrol 50 butir per malai.
Hasiat lain dari kulit jengkol yakni membasmi keongmas. Hasil riset Nurmaya dan rekan dari Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Makassar, membuktikan kulit jengkol ampuh mengendalikan hama itu.
Keong mas mati 24 jam setelah perlakuan ekstrak kulit jengkol. Dosis paling efektif yaitu 7ml/l ekstrak kulit jengkol. Alkaloid dan flavonoid kulit jengkol bersifat racun perut terhadap keong mas.