Trubus.id—Kelinci mini favorit di 2024. Perawatan intensif mesti dilakukan demi pertumbuhan klangenan yang optimal. Agar tetap sehat dan berpenampilan selalu optimal, pemilik mesti merawat kelinci hias mini secara intensif.
Pehobi kelinci mini Kelurahan Pancoran, Kecamatan Pancoran, Kota Jakarta Selatan, Provinsi DKI Jakarta itu Yogi Suprayogi yang memiliki hingga 100 kelinci hias menempatkan masing-masing klangenan dalam kandang berukuran 35 cm x 60 cm.
Lingkungan yang mendukung menjadi faktor penting untuk menjaga kesehatan kelinci hias. Suhu ruangan harus selalu terjaga pada suhu 20—22oC.
Apabila suhu lebih rendah, maka kelembapan lebih tinggi. Kelembapan udara yang tinggi berpotensi mendatangkan penyakit saluran pernapasan dan pencernaan. Sementara suhu lebih tinggi menyebabkan kelinci tidak nyaman karena ruangan terlalu panas.
Kandang juga harus selalu bersih agar kelinci nyaman. Yogi rutin membersihkan kandang termasuk mengganti serbuk kayu setiap 2 hari. Pakan berupa pelet dan rumput hay atau rumput kering menjadi pakan harian kelinci hias.
“Kandungan nutrisi dalam pelet memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral. Adapun rumput hay sebagai sumber serat kelinci,” katanya.
Pemberian pakan pada pukul 07.00—08.00 pagi saban hari. Bagi pehobi yang kesulitan mendapat hay bisa memberikan sayuran afkir sesuai hasil riset Heru Mahendra dan rekan dari Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Respati Indonesia.
Heru Mahendra dan tim menguji pertumbuhan kelinci dengan pemberian pakan kombinasi limbah sayuran. Heru meneliti 20 kelinci jenis new zealand selama 64 hari yang mendapatkan empat pakan berbeda.
Sayuran yang diberikan merupakan potongan limbah pasar seperti wortel, kangkung, dan ubi jalar. Pakan optimal dari hasil riset menunjukkan bahwa kombinasi 80% pelet + 20% limbah sayuran memiliki pertambahan bobot tubuh tertinggi yaitu 20,76 gram/ekor/hari.
Heru dan tim peneliti menyatakan dalam Jurnal Ilmiah Respati bahwa sayuran memiliki kadar protein yang mampu meningkatkan bobot badan.