Tuesday, March 4, 2025

Kiat Thailand Hadapi MEA

Rekomendasi
Budidaya intensif kunci untuk dapatkan produktivitas dan kualitas tinggi.
Budidaya intensif kunci untuk dapatkan produktivitas dan kualitas tinggi.

Rahasia Thailand mengembangkan komoditas buah, terintegrasi dari hulu ke hilir.

Thailand menetapkan tujuh komoditas pertanian unggulan baru untuk menghadapi perdagangan bebas Asia Tenggara, Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Ketujuh komoditas itu beras organik, jeruk pamelo, kurma, mangga namdokmai golden, stroberi, nanas, dan durian kanyao diperkenalkan pada pameran Horti Asia ke-4 pada akhir Maret 2015. Pemerintah Thailand memamerkan komditas itu saat ekshibisi internasional.

Sebelumnya negeri Gajah Putih itu sukses mengembangkan beragam komoditas seperti anggur, jambu air, lengkeng, kelapa pandan wangi, dan rambutan untuk menembus pasar ekspor. Adapun mangga dan durian merupakan pembaruan varietas. Mangga namdokmai golden serta durian kanyao melengkapi mangga namdokmai dan monthong yang lebih dahulu menjadi tambang devisa Thailand.

Leci di dataran rendah Samut Songkhram dan Samut Sakhon, salah satu komoditas khas Thailand.
Leci di dataran rendah Samut Songkhram dan Samut Sakhon, salah satu komoditas khas Thailand.

Siap bersaing
Ketua panitia Horti Asia 2015, Ladda Mongkolchaivivat, menyebut komoditas-komoditas itu kini siap bersaing pada perdagangan bebas pada Januari 2016. Kesiapan itu terlihat dari penampilan buah yang sangat berkualitas. Jeruk pamelo varietas pearl diamond terlihat sangat menggiurkan dengan bulir-bulir daging merah mengilap, kering, dan sangat segar saat dikunyah.

Demikian pula mangga namdokmai golden. Penampilannya kini lebih lembut daripada sebelumnya yang kuning cerah. Produsen mengemasnya dalam kotak khusus sehingga layak menjadi kado eksklusif. Menurut asisten Direktur Saengchit Agricultural Machinery, Jeeraporn Lee, masyarakat Tiongkok sangat menggemari mangga baru itu.

Yang paling mencengangkan, ialah kurma produksi Thailand. Bermunculan pekebun-pekebun yang membudidayakan tanaman yang identik dengan jazirah Arab itu. Mereka sukses memanen buah anggota keluarga Arecaceae itu. Wajar bila wakil Menteri Pertanian dan Koperasi Thailand, Dr Apichart Pongsrihadulchai, memberi apresiasi atas pelaksanaan Horti Asia 2015.

Ladda Mongkolchaivivat.
Ladda Mongkolchaivivat.

“Thailand menjadi salah satu pemimpin dalam industri hortikultura seperti komoditas sayuran, tanaman hias, dan buah di kawasan Asean,” ujar Aphichart. Para petani mengusahakan komoditas itu di lingkungan yang sesuai. Pemilihan lokasi juga strategis untuk memudahkan distribusi hasil produksi, termasuk ke negara-negara Asean. Teknologi untuk peningkatan kualitas dan kuantitas produksi dan sesuai selera konsumen merupakan faktor yang membuat Thailand siap berkompetisi dengan negara lain.

Perjalanan ke kebun-kebun buah seperti jambu air di Provinsi Samut Sakhon, kelapa pandan wangi (Samut Songkhram), dan gandaria manis (Nakhon Nayok) melewati jalan mulus dan lebar. Itu memudahkan pekebun mengangkut hasil panen. Komoditas hortikultura bersifat perishable alias mudah rusak. Ketika infrastruktur rusak, buah mengalami benturan selama perjalanan sehingga lebih cepat rusak. Dampaknya mutu anjlok dan harga jual pun rendah.

Jeeraporm Lee.
Jeeraporm Lee.

Penyuluh pertanian
Selain itu mereka juga mudah memperoleh sarana pertanian seperti benih, pupuk, dan pestisida. Menurut Narin Watana Anurak, warga negara Thailand yang bermukim di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, salah satu faktor yang memudahkan petani dalam berusaha ialah mudahnya mendapatkan pupuk dan pestisida. Harga pupuk dan pestisida pun relatif murah karena didukung pemerintah. Harga maksimal ditentukan pemerintah.

“Pedagang boleh menjual lebih rendah, tetapi tidak boleh melebihi ketentuan,” ujar Narin. Selain itu, kualitas pupuk yang dijual terjamin sangat baik sehingga tidak ada pupuk berkualitas buruk, apalagi pupuk palsu. Kualitas pupuk yang terjamin membuat pekebun dapat menyiasati harga. Pekebun jambu air di Provinsi Samut Sakhon, Kunnapha Songchai misalnya, mencampur 3 pupuk tunggal menggantikan pupuk majemuk NPK.

Dengan mengoplos, ia menghemat 500 baht atau Rp200.000 per karung. Di Indonesia, saprotan menjadi kendala bertani. Harga lebih mahal, tetapi ketersediaan tidak terjamin. Kualitas pupuk pun masih meragukan kandungannya sehingga tidak dianjurkan untuk mencampur. Penunjang lain kesuksesan petani di Thailand ialah aktifnya penyuluh mendampingi atau mendatangi pekebun.

Lengkeng menjadi komoditas tambang devisa Thailand.
Lengkeng menjadi komoditas tambang devisa Thailand.

Narin yang mengembangkan lengkeng dan mangga di Karawang mengatakan, “Di sini jarang penyuluh, bahkan hampir tidak ada tempat untuk bertanya,” kata ayah 4 anak itu. Ia membandingkan dengan Thailand yang di setiap desa ada penyuluh. Mereka pun sangat aktif membantu petani, bahkan dapat dipanggil untuk datang ke kebun. Ahli buah di Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat, Dr Mohammad Reza Tirtawinata mengatakan, peran penyuluh amat besar.

Di Indonesia peran penyuluh malah dihilangkan. “Dampaknya tidak ada ‘jembatan’ ilmu dari peneliti ke masyarakat atau petani. Hasil penelitian kita banyak yang bagus-bagus karena bertolak dari masalah di lapangan. Namun, tidak ada yang menyebarkan hingga ke petani. Ini menyebabkan teknologi baru itu tidak sampai ke hilir,” kata Reza yang juga ketua Yayasan Durian Nusantara itu.

Teknologi pengemasan buah kelapa pandan wangi agar air kelapa mudah diminum konsumen.
Teknologi pengemasan buah kelapa pandan wangi agar air kelapa mudah diminum konsumen.

Sumber daya manusia
Penghargaan kepada penemu di Thailand cukup tinggi. Penemuan terbaik mendapat apresiasi dari raja. “Di sini tidak ada penghargaan bagi penemu teknologi atau varietas. Penghargaan tidak harus berupa uang, bisa juga berupa pengakuan kepada mereka sehingga namanya lebih dikenal dan lebih bersemangat meneliti,” kata Reza yang menemukan jambu citra. Persoalan lain, peneliti khusus komoditas sangat jarang dan regenerasi peneliti lemah.

Saat simposium durian di Thailand, Reza melihat, di bawah generasi Prof Somphol Somsree, yang seangkatan dengan Reza, ada 5 orang peneliti madya. Di bawahnya lagi ada sekitar 20 peneliti muda durian. Dari segi sumber daya manusia, otak kita tidak kalah. Petani mereka pun banyak yang hanya tingkat sekolah menengah pertama, tetapi mereka sangat fokus.

Kurma, buah asal Timur Tengah, kini diproduksi di Thailand.
Kurma, buah asal Timur Tengah, kini diproduksi di Thailand.

Petani Thailand kalau jatuh atau gagal dalam 1—2 kali tanam, bangkit dan berusaha lagi hingga akhirnya lebih jago dan mengerti seluk-beluk komoditas. Tahu varietas, musim tanam, dan pasar. Makin lama makin menguasai sehingga hasil makin berkualitas. Kita baru sekali jatuh langsung ganti komoditas. “Intinya pertanian Thailand sangat fokus dalam segala hal,” kata Reza.

Praktikus tanaman buah di Bogor, Jawa Barat, Syahril M. Said, mengungkapkan Thailand memiliki peta pengembangan buah yang jelas. Buah tertentu hanya ditanam di daerah tertentu. Sementara di sini satu komoditas ditanam di berbagai tempat dan berpencar. Akibat zonasi petani lebih mudah mengatasi serangan hama atau penyakit seperti kelelawar. “Di Thailand 10 kelelawar menyerang kebun, maka 1 kelelawar dapat 1 pohon, kerusakan tidak parah. Di sini 10.000 kelelawar menyerang 100 pohon, habislah kebun itu,” kata Syahril. Oleh karena itu pemerintah harus mengatur zonasi secara ketat.

Thailand sangat siap menyambut perdagangan bebas Asean 2016.
Thailand sangat siap menyambut perdagangan bebas Asean 2016.

Menurut Chandra Gunawan Hendarto dan Ricky Hadimulya, pekebun buah di Parung, Kabupaten Bogor, faktor paling utama yang mendukung kemajuan pertanian Thailand ialah deregulasi kebijakan. Semua perizinan usaha dan ekspor disederhanakan bahkan didukung pemerintah. Pemerintah memberikan kemudahan izin impor bibit dan indukan. Dengan demikian pengusaha bersemangat mengembangkan usaha pertanian mereka. (Syah Angkasa)

 

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Inovasi Olahan Rumput Laut, Mi Hingga Agar Strip

Trubus.id–Usup Supriatna berhasil mengolah rumput laut menjadi produk inovatif berupa mi rumput laut dan agar strip. Mi rumput laut...

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img