Trubus.id—Kadar kemanisan buah melon saat musim hujan rentan turun. Menurut dosen di Institut Pertanian Bogor, Sobir PhD, penyebabnya karena tingginya kandungan air pada buah dan sedikitnya intensitas cahaya akibat matahari sering tertutup mendung.
“Fotosintesis kurang maksimal, sehingga proses pertumbuhan tanaman juga tidak maksimal,” tuturnya.
Jangan khawatir pekebun dapat mempertahankan tingkat kemanisan buah dengan menjaga daun-daun tetap sehat lewat perawatan intensif.
“Semakin banyak daun yang sehat maka semakin tinggi pula proses fotosintesis,” tutur Sobir.
Menurut pekebun melon di Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Khamim Asyari, kunci keberhasilan membudidayakan melon pada musim hujan adalah penggunaan pupuk hayati berupa bakteri Trichoderma sp. (TCD) dan Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR).
Menurut Prof Dr Tualar Simarmata, ahli tanah dari Universitas Padjadjaran, Bandung, TCD dan PGPR sangat baik untuk tanah dan tanaman.
“Trichoderma mempunyai dua fungsi yaitu memaksimalkan penguraian bahan-bahan organik dan agen hayati sebagai imun tanaman,” kata alumnus Jurusan Ilmu Pertanian, Universitas Justus Liebig, Jerman, itu.
Sementara PGPR mampu mengikat nitrogen dari udara sehingga ketersediaannya maksimal. Menurut Prof Tualar, penggunaan agen hayati itu tidak secara langsung berefek pada kadar kemanisan buah.
“Kemanisan buah lebih karena faktor ketersediaan kalium. Ketika kalium sudah tersedia, agen hayati bekerja untuk memaksimalkan penyerapan unsur itu,” ujarnya.
Khamim menuturkan, selain pupuk hayati, ia juga tetap menggunakan pupuk kimia. Ia masih menggunakan pupuk yang mengandung unsur nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, natrium, dan potasium fosfat.
“Kombinasi pupuk hayati dengan kimia memaksimalkan produksi maupun rasa manis buah,” ujarnya.
Ia membudidayakan tanaman asal Mediterania itu secara intensif. Pada lahan 0,14 hektare ia membuat guludan selebar 120 cm, tinggi 25—30 cm dengan jarak antarguludan 60 cm. Guludan harus tinggi untuk mengantisipasi genangan air.
Kemudian ia menebarkan kompos sebanyak 4,5 ton, lalu diaduk merata. Setelah itu ia menutup guludan dengan mulsa plastik hitam perak.