Trubus.id— Petani perlu mengembalikan kesuburan tanah. Tanah yang subur menjadi salah satu faktor hasil panen optimal. Bagaimana cara mengembalikan tanah agar subur kembali? Gunakan kotoran cacing (kascing, vermikompos) sebagai pupuk.
Tingkat kepadatan vermikompos sangat rendah. Karena kepadatan rendah, tanah menjadi remah, dan kaya oksigen. Tanah akan menjadi lebih gembur setelah dipupuk kascing. Rongga-rongga pupuk kotoran cacing itu juga mampu menahan air 40—60%.
Ilustrasinya begini, orang yang berlari di tanah lapang akan lebih mudah dan lebih cepat. Sebaliknya, jika berlari di area yang padat dan penuh rintangan lebih sulit dan lebih lambat. Orang yang berlari itu adalah akar, sementara area padat dan rintangan adalah tanah nonporous, sangat padat. Sebaliknya tanah remah yang diberi kascing ibarat area lapang.
Dampaknya akar tanaman lebih leluasa mencari unsur hara. Di ujung akar terdapat rambut akar yang panjangnya 2 cm. Jika tanah padat dan di sekelilingnya miskin hara, rambut hanya mampu bertahan 2 hari.
Sebaliknya, jika tanah remah dan kaya nutrisi, rambut akar bertahan hingga 2 pekan. Karena pasokan nutrisi memadai, pertumbuhan tanaman pun cepat. Hasil akhir dari kondisi itu adalah peningkatan produksi.
Selain itu, kascing pun mengandung humus yang kaya asam humik, asam fulfik, dan humin yang mampu menjaga kelembapan dan kegemburan tanah. Meski begitu, bukan berarti kascing sempurna.
Kascing unggul dari sisi fisik, yakni membuat lahan lebih remah yang berujung pada peningkatan produksi. Tapi dari sisi kimia, kascing lemah. Kadar nitrogen, fosfat, dan kalium masing-masing 0,8%, 0,3%, dan 0,6%.
Kendati demikian, kelemahan itu mudah ditutupi dengan cara meningkatkan volume. Misalnya untuk 1 hektare lahan penanaman padi diberi 4 truk kascing. Dengan segala kelebihan itu, vermikompos salah satu pilihan untuk menjaga tanah gembur, meningkatkan produksi tanaman, dan mendongkrak laba. Semua itu karena jasa cacing.