Trubus.id — Bambang Ratno Saputro, penangkar di Desa Kaliabu, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, menangkarkan itik mandarin sejak 2017. Semula ia memelihara sepasang itik mandarin. Satwa anggota famili Anatidae itu berhasil berbiak hingga jumlahnya kian banyak. Berikut ini kunci sukses Bambang menangkarkan itik mandarin.
Habitat
Itik mandarin menghabiskan 60% waktunya di air dan 30% di darat untuk bertengger sembari berjemur atau saat berkopulasi. Unggas itu juga membawa pakan ke air. Pehobi yang ingin memelihara itik mandarin harus menyediakan kolam di kandang. Bambang menyiapkan kolam berukuran 5 m × 3 m × 3 m untuk 10 pasang induk. Kedalaman kolam 1,5 m. Air di kolam tidak harus mengalir.
Kandang
Bahan kandang ideal terbuat dari kawat ram. Ukuran kandang untuk sepasang itik mandarin cukup 1,5 m × 1 m × 2 m. Unggas yang mampu terbang itu perlu ruang memadai untuk pergerakan. Selain itu, lengkapi kandang dengan cabang kayu untuk bertengger. Kandang itik mandarin harus menyatu dengan kolam air.
Sangkar
Di habitat asalnya di Tiongkok, itik mandarin membuat lubang di pohon-pohon yang sudah mati. Mereka membuat sangkar untuk bertelur. Oleh karena itu, siapkan sangkar untuk tempat bertelur. Bentuknya seperti glodok atau sangkar lovebird dan burung dara. Namun, ukurannya lebih besar. Bahan sangkar berupa kayu. Jumlah sangkar disesuaikan dengan banyaknya induk betina.
Induk
Menentukan jenis kelamin itik mandarin sangat mudah. Pejantan berbulu indah, sedangkan betina cenderung polos. Indikasi pasangan berjodoh adalah jika jantan mengikuti pergerakan betina. Kerap kali paruh merah pejantan yang merah didekatkan ke tubuh betina. Induk siap bereproduksi ketika berumur setahun.
Bertelur
Itik mandarin bertelur sekali dalam setahun pada musim hujan atau Januari–Februari. Seekor induk menghasilkan 7–15 butir dalam satu periode peneluran bergantung pada umur induk, ketersediaan pakan, kenyamanan, dan kesehatan. Dalam dua hari induk betina hanya sekali bertelur. Biasanya, itik mandarin jantan menunggu di depan sangkar selama betina bertelur. Cangkang telur berwarna putih, sedangkan bobot telur berkisar 41 gram.
Pengeraman
Induk mengerami telur selama 27 hari sejak peneluran terakhir. Kadang-kadang mereka saling bergantian mengerami hingga telur menetas. Keberhasilan pengeraman 70–80%. Setelah menetas, pisahkan meri alias anak itik itu dari induknya.
Pakan dewasa
Bambang memberikan pakan berupa konsentrat unggas yang banyak tersedia di pasaran. Pemberian pakan cukup 2 kali sehari pada pukul 08:00 WIB dan 16:00 WIB. Porsi pakan untuk 10 pasang itik mandarin sebesar 1,5–2 kilogram sekali pakan. Namun, saat musim kopulasi atau kawin tiba, ada penambahan pakan jangkrik dan belalang sekali sepekan.
“Karena kalau musim kawin itu mereka butuh banyak energi,” kata Bambang.
Pakan meri
Pakan meri atau anak itik berupa voer unggas. Penangkar menyiapkan ketersediaan pakan sepanjang hari. Kapan pun meri lapar bisa makan.