Tepat menggunakan suara untuk mengundang walet.
Yudi Tan girang bukan kepalang, setalah memasang seperangkat alat suara pemanggil walet di gedung miliknya. Menurut warga Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, itu rata-rata 6—7 walet dari 10 walet yang melintas masuk ke gedung walet miliknya. Itu karena tepat penggunaan suara untuk pemanggil walet. Yudi mengombinasi total 4 jenis lagu pengundang walet yang diletakan di berbagai tempat di gedung miliknya.
Menurut praktikus walet di Jakarta, Harry Wijaya, persaingan suara antarrumah walet kini memang ketat. Bagi pemilik gedung yang asal menggunakan suara penarik pasti tertinggal. “Apalagi yang sembarangan mengunduh suara secara daring, hasilnya tentu kurang optimal,” kata Harry. Menurut Harry 6—7 walet masuk ke gedung sudah bagus. Artinya 60—70% tertarik masuk ke gedung walet, bila 100 ekor lewat artinya 60—70 ekor masuk ke rumah walet.
Ragam lagu
Menurut Harry lagu pemikat walet terbagi menjadi 4, yakni suara panggil jauh, suara tarik, suara panggil dalam, dan suara inap. Suara panggil jauh biasanya diletakan di atap rumah walet. Alat output yang dipakai biasanya pelantang atau pengeras suara berupa bazooka atau pelantang 9 sisi yang bisa mengeluarkan suara ke segala arah. Pelantang yang baik harusnya bisa terdengar hingga jarak 200 meter.
Menurut pria 48 tahun itu suara harus unik dan menarik perhatian, contohnya suara modifikasi walet muda sedang bermain. Suara itu menarik perhatian walet yang melintas di sekitar gedung mendekat ke sumber suara. Suara berikutnya yakni suara tarik, biasanya diletakan di atas arah burung masuk ke dalam gedung walet. Suara harus lebih kuat dibandingkan dengan suara panggil jauh.
Kuat bukan berarti volume keras, melainkan kualitas suara lebih bagus, sehingga walet tertarik masuk ke dalam gedung. Begitu pun suara panggil dalam yang berasal dari dalam gedung walet harus lebih kuat lagi dibandingkan dengan suara tarik. Lagu yang diputar sebagai suara tarik mestinya dapat menarik walet. Contohnya suara walet saat musim kawin. Menurut praktikus walet di Jakarta Utara, Peter John, suara terbaik adalah semirip mungkin dengan suara alami walet.
Kualitas tweeter amat berpengeruh terhadap kualitas suara. Suara ke-4 yakni suara inap, biasanya diletakan di ruangan inap walet. Lagu yang keluar dari suara inap biasanya bersifat rileks merangsang walet untuk menginap. “Jika diibaratkan seperti lagu nina bobo untuk walet,” kata Harry.
Ciri suara penarik baik indikatornya walet terbang tidak panik masuk ke gedung, tidak terburu-buru, berkelompok, dan terbang dengan tenang. Harap mafhum, ada juga suara yang dikenal dengan suara cek lokasi. Suara itu bertujuan mengecek walet pada suatu tempat. Walet memang akan terlihat berterbangan. Namun, akan terbang tak beraturan bahkan kabur mendengar suara itu. Suara biasanya seperti bunyi benda berjatuhan, sehingga walet kabur.
Optimal
Menurut Harry menarik walet menggunakan suara ibarat mempermainkan “suasana hati” walet. Memakai seperangkat lagu wajib dipraktikkan agar burung menginap. Jika mengesampingkan salah satu suara bisa saja burung enggan menginap. Contohnya mengesampingkan suara inap, walet hanya akan masuk gedung tanpa menginap sehingga tidak ada sarang yang bisa dipanen.
Harry mengatakan, suara optimal didukung dengan amplifier yang optimal bagus. Amplifier yang bagus didukung oleh perangkat Integrated Circuit (IC) yang bagus pula. IC bagus menjadikan suara tetap jernih, awet, dan tahan lama. Jika IC ku
rang baik suara kurang jernih dan kualitasnya menurun seiring waktu. Adapun waktu tepat penggunaan suara biasanya saat musim panen sarang.
Menurut pengalaman Harry, penggunaan suara efektif pada bulan Februari, Mei, Agustus, dan November. Pada bulan-bulan itu anakan terbang karena sarang dipanen. Di luar bulan-bulan itu walet mengerami telur sehingga enggan tertarik suara pemikat. Suara juga akan optimal jika desain gedung optimal. Menurut Harry tinggi gedung minimal 2,5 meter. Selain itu panjang ruangan putar pun minimal 2,5 meter.
Panjang ruangan berfungsi agar memudahkan walet terbang memutar. Jika kurang dari jarak itu walet akan takut masuk ke gedung. Itulah sebabnya jika panjang ruangan tidak memadai maka percuma menggunakan suara sebagai penarik. Jika populasi walet sudah banyak dan bisa menghasilkan hingga 5000 sarang, Harry justru menyarankan peternak tanpa menggunakan suara. Musababnya walet pun berkomuikasi dengan sesamanya.
Ikatan itu jauh lebih kuat dibandingkan dengan menggunakan suara. Jika sudah memasuki fase itu penggunaan parfum dan pakan justru lebih diutamakan. Parfum membuat nyaman dan ketersediaan pakan membuat walet enggan jauh meninggalkan geduh karena kebutuhannya telah terpenuhi. (Muhamad Fajar Ramadhan)