Saturday, July 19, 2025

Larutan Tonik untuk Meningkatkan Produksi Semangka

Rekomendasi

Trubus.id-Pekebun di Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah, Sudarso memanen 1,5 ton semangka sekali panen. Bandingkan dengan panen sebelumnya dengan varietas dan luas lahan sama. Sudarso hanya memanen semangka berbobot maksimal 2 kg per buah. Total jenderal ia hanya mengumpulkan 1 ton semangka sekali panen di lahan sama.

Dari angka itu menunjukkan bahwa Sudarso mengalami peningkatan hasil panes sebanyak 50%. Selain itu masa simpan buah juga bertahan lebih lama, yakni 7 hari setelah petik pada suhu kamar. Padahal sebelumnya hasil panen semangka di kebun milik Sudarso hanya bertahan 3 hari setelah petik di suhu kamar.

Rahasia peningkatan hasil produksi dan ketahanan masa simpan berkat penggunaan perawatan tanaman intensif menggunakan larutan tonik. Larutan itu merupakan endapan bahan kimia racikan tangan dingin Sudarso sendiri dengan berbagai jenis bahan.

Sudarso rutin mengocor tanaman menggunakan pupuk cair hasil endapan bahan kimia yang mengandung nitrogen, fosfor, kalium, dan amonium sulfat. Ia biasa menyebut pupuk cair itu dengan larutan tonik. Sudarso membuat larutan tonik dari endapan bahan kimia yang pekat.

Ia mencampurkan 0,5 kg pupuk yang mengandung 46% N, 1 kg pupuk NPK (16:16:16), 1 kg pupuk yang mengandung 15% N, 1 kg pupuk yang mengandung amonium sulfat, dan 1 kg pupuk yang mengandung 60% kalium. Sudarso melarutkan semua bahan itu dalam 3 liter air lalu mengendapkannya semalam.

Saat pagi padatan bahan kimia mengendap di dasar wadah penampung. Sudarso hanya mengambil cairan di bagian atas. Endapan berupa bahan padat ia tinggalkan karena hanya residu. Ia biasanya memperoleh 2 liter larutan tonik. Sudarso mengencerkan larutan terlebih dahulu sebelum mengaplikasikan pada tanaman.

Ia melarutkan 100 ml larutan tonik dalam 20 liter air. Jumlah larutan yang dibutuhkan untuk mengocor 400 tanaman sebanyak 80 liter. Sudarso rutin mengocor tanaman dengan larutan tonik setiap pekan. Pengocoran setelah penanaman hingga umur 70 hari setelah tanam (hst) atau saat panen.

Bobot meningkat

Hasilnya sangat memuaskan. Bobot semangka meningkat 1,5—2 kali lipat. Selain ukuran buah bertambah besar, kualitas buah juga meningkat. Kulit buah mulus dengan bobot 3—4 kg per buah. Ketika dibelah daging buah terlihat merah merata. Tekstur daging buah terasa renyah dengan kandungan air yang melimpah.

Sudarso mengebunkan 400 tanaman semangka di lahan seluas 2.500 m2. Menurut dosen Program Studi Teknologi Produksi Benih, Jurusan Produksi Pertanian, Politeknik Negeri Jember, Elly Daru Ika Wilujeng, S.P., M.Si., tanamsemangka tumbuh optimal  pada ketinggian 0—400 meter di atas permukaan laut (m dpl).

Selain itu asupan pupuk berupa NPK sangat diperlukan untuk menunjang fase pertumbuhan tanaman. Semangka merupakan tanaman berumur pendek alias cepat berbuah. Kombinasi penggunaan pupuk majemuk yang mengandung NPK dan sulfur berguna menunjang pertumbuhan tanaman.

Elly menganjurkan petani menggunakan NPK 16:16:16 untuk penanaman semangka di tanah miskin unsur hara. Jika lahan subur, cukup menggunakan NPK 15:15:15. Menurut Elly penggunaan jenis pupuk tunggal biasanya membutuhkan perendaman selama semalam.

Peliput: Intan Dwi Novitasari

Artikel Terbaru

Mahasiswa UNAIR Olah Limbah Sisik Ikan Jadi Penutup Luka

Trubus.id-Bau tak sedap dari tumpukan sisik ikan kerap menjadi masalah di sektor perikanan. Namun, siapa sangka limbah tersebut justru...

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img