Trubus.id— Hampir 22 tahun, pohon kurma tua asal biji milik Warga Desa Kayangan, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Abdul Aziz Faradi. Menjadi penghias sudut rumah.
Pembina lembaga edukasi budidaya kurma, Yayasan Ukhuwwah Datu di Nusa Tenggara Barat, Jhon Arif Munandar, akhirnya tergerak lebatkan kurma memacu kurma setinggi 8 meter itu agar berbuah.
Wak Dolah—sapaan akrab Jhon Arif Munandar—bersama tim Ukhuwwah Datu mulai lebatkan kurma secara intensif. Misalnya pemberian unsur hara tambahan.
Sesuai saran Wak Dolah, Aziz memberikan pupuk campuran 400—600 kg pupuk kandang sapi, 150 kg dedak, 140 kg abu jerami, 90 kg kulit kopi, 450 kg kokopit atau serbuk sabut kelapa dan 30 kg kulit udang. Pemupukan setiap 3 bulan sekali.
Kurma milik Aziz akhirnya berbuah pada umur 18 tahun, tepatnya pada Desember 2018. “Kali pertama berbuah, hasilnya cukup mengecewakan,” kata Aziz. Rasa buah kurma cukup pahit dan berukuran kecil, berbentuk 2021, kurma mampu menghasilkan 11 tandan.
Namun, hanya berbuah optimal sebanyak 4 tandan berbobot 11 kg per tandan. Aziz pun menjual kurma hasil panennya Rp400.000 per kg. Total jenderal Aziz meraup omzet Rp17,6 juta dari perniagaan kurma itu.
Kurma itu mengikuti festival kurma internasional bernama Khalifa International Date Palm Award and Agricultural Innovation di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Partisipasi Aziz pada kegiatan itu berkat dukungan Indonesian Date Palm and Agriculture (IDPA) Lombok Utara.
Aziz menamai kurma Lande saat pendaftaran karena sesuai dengan nama daerah tempat kurma tumbuh. Setelah panen ketiga, antusiasme para pegiat terhadap kurma lande meningkat. Pada Agustus 2022, kurma lande mengeluarkan 10 mayang (tongkol bunga).
Namun, yang dapat dipanen hanya satu tandan berbobot 23 kg sebanyak 1.500 biji. Harganya fantastis untuk buah kurma Lande. Aziz dan tim yayasan Ukhuwwah Datu menjual seharga Rp20.000 per buah.
Keuntungan penjualan satu tandan kurma bisa mencapai Rp30 juta. Peminat buah kurma lande berasal dari 16 provinsi yang tersebar di Pulau Jawa, Sumatra, dan Kalimantan.
