Trubus.id — Selain lele, ikan gurami termasuk ikan konsumsi yang populer. Tentu saja diikuti dengan peluang pasar gurami yang besar. Melihat itu, tidak heran jika setiap waktu terus bermunculan pembudidaya ikan gurami baru.
Untuk membudidayakan ikan gurami, pengetahuan menjadi faktor penting dalam budidaya, baik dalam budidaya pembesaran maupun pemijahan ikan gurami. Berikut ini beberapa hal penting dalam budidaya ikan gurami.
Proses pemijahan
Pilihlah jantan dan betina gurami matang telur dengan perbandingan 1:3. Selanjutnya, siapkan kolam pemijahan, alirkan air hingga setinggi 0,5–1 m dan taburkan ranting, rumput-rumputan atau ijuk secukupnya sebagai tempat bertelur.
Telur yang telah dibuahi akan berwarna kuning kemerahan. Setelah itu, rumput tempat bertelur dipindahkan ke tempat penetasan seperti bak semen. Pemindahan sarang harus dilakukan menggunakan ember berisi air, lalu secara perlahan telur dikeluarkan dengan cara membuka simpul-simpul sarang ke dalam wadah penetasan.
Air diganti setiap 2 hari sekali. Penetasan bisa dilakukan dalam kantong happa yang diikatkan di kolam air bersih. Setelah 48 jam, telur akan menetas menjadi larva.
Pemilihan induk
Induk yang baik memiliki tubuh sempurna, tidak cacat. Sisiknya teratur, bergerak lincah, dan berumur lebih dari 4 tahun. Induk gurami jantan memiliki dahi menonjol, sedangkan betina datar.
Memelihara bibit
Untuk memelihara bibit gurami, sediakan kolam berukuran 5 m × 10 m yang telah berisi air selama 7 hari sebelum benih ditebar. Selanjutnya, tebarkan pupuk kandang sebanyak 300 gram/m2 dan kapur tohor 20 gram/m2.
Air kolam berangsur-angsur kehijauan karena ditumbuhi phytoplankton dan zooplankton sebagai pakan alami. Setelah itu, bibit gurami dapat ditebar dengan kepadatan 50–60 ekor/m2. Sebagai sumber pakan, berikan pelet.
Pada umur pemeliharaan 1–3 bulan, dosis pakan sebesar 10% dari bobot tubuh dengan frekuensi pemberian 3 kali sehari.
Tempat kawin yang cocok
Gurami dapat kawin di kolam tanah sedikit berpasir dan di kolam dekat sumber air yang tidak tercemar. Lokasi budidaya dapat berada pada ketinggian 0–600 m dpl.
Skala minimal
Skala usaha ekonomi gurami berbeda-beda bergantung pada jenis yang diusahakan, yakni pembenihan, pendederan, dan pembesaran. Misalnya, untuk usaha pembenihan dimulai dari luas lahan 1.000 m2. Yang penting, gunakanlah teknologi budidaya yang benar.
Memilih benih
Keseragaman benih menentukan pertumbuhan. Ikan yang berukuran sama cenderung akan mengonsumsi pakan secara merata. Bayangkan, jika ukuran ikan beragam. Bisa dipastikan ikan bertubuh besar akan menghabiskan pakan, sedangkan yang kecil tidak kebagian. Selain itu, benih harus sehat. Ikan yang fit, nafsu makannya tinggi. Akibatnya, pertumbuhan lebih cepat.
Gurami tumbuh cepat
Pemberian pakan berkualitas, salah satu cara mempercepat pertumbuhan. Pakan alami seperti chlorella, artemia, dan cacing rambut diberikan saat ikan dalam masa pembenihan. Itu sangat cocok untuk benih ikan yang belum memiliki sistem pencernaan sempurna dan komposisi gizinya seimbang serta mudah dicerna.