Trubus.id—Penampilannya jelek dengan tonjolan di seluruh permukaan kulit buah. Bau busuk benar-benar menusuk hidung. Karena itu banyak petani memusnahkan karena dianggap tidak berguna.
Namun, di balik sifat buruknya itu ia ternyata menyimpan khasiat luar biasa. Di Hawaii si buruk rupa alias mengkudu itu dipakai sebagai obat sejak lebih dari 1.500 tahun lalu. Ia terbukti mampu menyembuhkan beragam penyakit.
Tak heran ia dijuluki magic plant atau paint killer tree. Di Indonesia tanaman yang punya banyak nama seperti pace, cangkudu, tibah, baja, dan si noni itu sudah lama dikenal. Nenek moyang menggunakan sari kulit akar sebagai obat malaria.
Daun sebagai obat luar untuk mengatasi rematik. Buah dimanfaatkan untuk membersihkan karat logam dan mencuci rambut. Belakangan manfaat mengkudu terfokus pada khasiatnya sebagai obat.
Riset Dr. Ralph M. Heinicke dari Hawaii University terhadap 8.000 responden membuktikan, terapi mengkudu mengatasi beragam penyakit dengan tingkat kesembuhan 66— 91%. Di antaranya masalah otot, kesehatan fisik dan mental, stres, ginjal, arthritis, hipertensi, diabetes, stroke, jantung, gangguan pencernaan, gangguan pernapasan, dan kanker.
Mengkudu mengandung senyawa scopoletin yang memiliki efek melebarkan pembuluh darah (vascodilator) dan memperlancar peredaran darah. Ia efektif menurunkan tekanan darah dan kadar asam urat darah. Selain itu ia juga mengandung senyawa antraquinon yang memiliki efek antiinflamasi.