Sunday, February 16, 2025

Manggis 4 Tahun Berbuah

Rekomendasi
- Advertisement -

Sepintas tak ada yang istimewa dari pemandangan itu. Namun, siapa menyangka, queen of fruits itu telah berbuah sejak umur 4 tahun. Manggis lain di atas 10 tahun. Pemberian naungan dan pemangkasan kunci keberhasilan.

 

Manggis yang siap berbuah itu milik Ir Wardoyo, mantan Menteri Pertanian Republik Indonesia era 90-an. Sejak awal ditanam pada 1991, manggis asal bibit sambung pucuk itu sudah terlihat istimewa. Tajuk rimbun dan seimbang. Menurut Ir Sutrisno Soemodihardjo, direktur Direktorat Tanaman Sayuran dan Biofarmaka, Departemen Pertanian, biasanya bibit asal sambung pucuk bertajuk timpang. Pertumbuhan batang atas juga kerdil.

Garcinia mangostana itu pertama kali berbuah pada umur 4 tahun. Jumlahnya 40—50 buah per pohon. Produksi kian meningkat setelah berumur 7 tahun. Rata-rata 200 buah per pohon per tahun. “Kalau bibit asal biji. Umur 13 tahun belum tentu berbuah lebat. Paling baru belajar,” ujar Ir Sutrisno yang menangani kebun itu sejak awal penanaman.

Langka

Keberhasilan Sutrisno melebatkan manggis pada umur 4 tahun patut diacungi jempol. “Yang bisa seperti itu masih langka,” ujar Dr Mohamad Reza Tirtawinata, MS, direktur Taman Buah Mekarsari, Cileungsi, Bogor.

Menurut Sutrisno, kunci keberhasilan menanam manggis adalah mempertahankan keseimbangan antara penyerapan air dan penguapan. Banyak manggis muda mati lantaran ketidakseimbangan itu. “Daunnya gosong seperti terbakar. Itu karena laju penguapan cepat, sementara penyerapan air lambat,” ujarnya. Secara genetis sang ratu buah itu mempunyai perakaran tunggang dalam, tapi miskin bulu-bulu akar sehingga sulit menyerap air.

Reza menggunakan teknik kaki ganda dan sambung asuh untuk memperkaya akar. Peneliti lain di Institut Pertanian Bogor menganjurkan penggunaan mikoriza. Sutrisno menerapkan naungan dan pemangkasan daun. Dengan dipangkas pertumbuhan bagian atas tanaman dihambat sehingga pertumbuhan beralih ke daerah perakaran. Teknik ini istimewa karena caranya sederhana.

Naungan kihujan

Untuk kebun skala komersil gunakan naungan tanaman lain, seperti glirisida alias kihujan. Kihujan murah, mudah didapat, gampang ditanam, dan cepat tumbuh. Tanam 4 batang glirisida di sekeliling bibit manggis yang baru ditanam dengan jarak 50 cm. Agar keduanya tumbuh subur, tanam menjelang musim hujan.

Pada musim kemarau biarkan daun kihujan menutupi manggis. Sebaliknya, daun manggu—sebutan manggis di Tanah Sunda—dipangkas. Buang semua daun yang tumbuh di batang pokok, kecuali 3 pasang teratas. Perlakuan sama pada setiap cabang. Sebagian daun tetap dipertahankan agar manggis dapat berfotosintesis. Perlakuan itu merangsang manggis bertunas. Di sisi lain, perakaran semakin banyak karena bahan makanan disalurkan untuk pembentukan akar.

Perlakuan itu dilanjutkan selama 2 tahun pertama. Namun, pada musim hujan daun kihujan dipangkas karena terik matahari tidak terlalu menyengat. “Pada musim hujan air banyak. Terik matahari tidak terlalu menyengat. Jadi aman untuk manggis,” kata Sutrisno. Di atas umur 2 tahun pohon naungan bisa dicabut karena akar manggis sudah banyak.

Timbun akar

Sebagai pengganti kihujan, shading net bisa digunakan. Itu cocok untuk hobiis yang mempunyai 1—2 batang manggis. Jaring pelindung bisa dilepas saat ukuran daun baru hasil pemangkasan, sama besar dengan daun dewasa atau daun di atasnya.

Yang perlu diperhatikan, jangan biarkan akar manggis menonjol ke atas permukaan tanah. Ia harus selalu tertimbun tanah agar manggis tidak tumbuh merana dan mogok tumbuh. Berikan sekarung pupuk kandang 2 kali setahun, menjelang musim hujan dan sehabis dipangkas berat. (Destika Cahyana/Peliput: Fendy R

Paimin)

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Budi Daya Rumput Laut: Peluang Pasar dan Produk Turunan

Trubus.id–Budi daya rumput laut menjadi sumber pendapatan utama bagi I Nyoman Sudiatmika. Ia menuturkan bahwa jauh sebelum ada pariwisata,...
- Advertisement -

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img