Trubus.id — Melatih anjing berdiri tegak cukup gampang. Caranya, ambil seiris daging. Pegang pakan dengan tangan kanan, lalu dekatkan ke moncongnya. Ia akan mengendus. Berikan aba-aba “berdiri!” sambil menaikkan potongan daging itu menjauh dari hidungnya.
Pada tahap perkenalan, reaksi setiap anjing berbeda-beda. Anjing trah kecil yang lebih gesit dan agresif mudah dilatih berdiri. Trah besar terkadang agak lamban. Ini terlihat dari mulutnya yang membuka-tutup seolah ingin menggigit daging itu.
Ucapkan “jelek” atau “no” agar perbuatan itu tidak diulangi. Jika kebiasaan itu tetap terulang, coba lakukan cara lain. Irisan daging di tangan kanan didekatkan atau boleh juga disenggolkan ke kaki, lalu moncong, kemudian naikkan ke atas kepala.
Ulangi aba-aba “berdiri!” Teknik itu akan merangsang kaki depannya bergerak mengikuti gerakan tangan. Ucapkan pujian bila anjing melakukan perintah dengan benar. Hadiah berupa potongan daging boleh juga diberikan.
Namun, usahakan pemberian iming-iming itu tidak dibiasakan setiap usai latihan. Sebaiknya, porsi daging itu secara bertahap dikurangi, bahkan tidak diberi sama sekali. Lebih baik diganti elusan lembut pada bagian-bagian tubuh yang disukai, misal kepala, leher, atau punggung.
Anjing belum kuat berdiri pada seminggu pertama latihan. Agar mampu bertahan berdiri, hadiah berupa sekerat daging dinaikkan di atas kepalanya hingga anjing mau berdiri. Begitu terlihat anjing berdiri, beri aba-aba “tahan!”
Ukur kemampuannya dengan cara menghitung dalam hati atau pakai jari tangan. Upayakan anjing tidak menurunkan kaki sebelum diperintah. Jika terlihat tanda-tanda anjing sudah tidak kuat, segera beri aba-aba “turun!”.
Dengan cara itu, anjing akan mengerti setiap perintah. Latihan dilanjutkan sambil berjalan. Potongan daging itu dibawa mundur, sedangkan anjing melangkah maju. Biarkan anjing berusaha menggerakkan kaki belakang. Awalnya, 1–3 langkah, secara bertahap akan bertambah hingga beberapa meter.
Bila anjing terlatih lebih dari satu dan memiliki kemampuan sama, ada baiknya dilatih berbaris. Yang penting, latihan itu dilakukan bersamaan dengan beberapa anjing lain. Jika salah satu dilatih, yang lain menunggu giliran secara tertib.
