Trubus.id — Sekumpulan warga Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang tergabung dalam Tani Organik Merapi (TOM) secara mandiri membuat pupuk dan pestisida nabati sebagai sumber nutrisi tanaman.
Untung Wijanarko, salah seorang perintis TOM, mengatakan sejak dirintis pada 1998 hingga sekarang, setidaknya TOM memproduksi 40 jenis sayur, antara lain bayam, kangkung, bayam, selada, caisim, wortel, brokoli, tomat, terung, dan buncis.
Berikut ini pembuatan pupuk yang dilakukan oleh TOM dalam keberlangsungan bisnis sayuran organik yang dijalankan.
Pupuk kompos
Pupuk kompos berasal dari kotoran kambing yang dicampur dengan sisa sayuran dan buah sortiran, batang pisang, kapur dolomit atau zeolit, dan mikrob.
Mikrob berasal dari hasil fermentasi tempe, terasi, gula, bekatul, jahe, bawang putih, dan temulawak. Fermentasi dilakukan selama 2 pekan. Buka tutup tangki per 2 hari untuk mengurangi gas. Dalam sekali pembuatan dihasilkan 130 liter larutan.
Ciri pupuk cair yang sudah jadi adalah baunya harum dan tidak menyengat untuk cairan kompos dan pupuk cair.
Setiap 1 ton kompos dicampur dengan 1,5 liter fermentasi mikrob. Masa fermentasi kompos berlangsung 1 bulan. Kompos yang telah jadi memiliki warna cokelat kehitaman, tidak lembap, tidak berbau, dan bertekstur remah.
Kompos diaplikasikan sebagai pupuk dasar sebelum penanaman. Bedengan berukuran 7 × 2 meter membutuhkan 50 kg kompos.
Pupuk Organik Cair (POC)
Pupuk organik cair (POC) dibuat dari bahan baku urine kambing/sapi/kelinci, sisa sayuran, zeolit, dan 1,5 liter mikrob. Setelah fermentasi selama sebulan, akan tercium aroma segar dan tidak berbau urine. Aduk untuk membuang gas dalam tangki setiap 2 hari.
Aplikasi POC dua kali sepekan dengan cara dikocor atau disemprot. Takarannya 10 cc POC untuk 1 liter air.
Pestisida nabati
Bahan-bahan untuk pembuatan pestisida nabati di antaranya jahe, bawang putih, temulawak, buah maja, dan labu siam. Keseluruhan bahan itu dihaluskan dan dicampurkan. Selanjutnya, diamkan selama semalam dan siap pakai.
Cara mengaplikasikannya, tiap 50 cc pestisida nabati dilarutkan ke dalam 16 liter air. Waktu aplikasi terbaik saat pagi sebelum jam 9 pagi. Pestisida nabati itu dapat disimpan selama 2 hari.