Friday, January 17, 2025

Membuat Walet Nyaman di Sarang dan Tidak Stres

Rekomendasi
- Advertisement -

Trubus.id — Sehabis panen, biasanya walet menjadi stres. Bila tidak diberi perlakuan, stres bisa berlangsung berbulan-bulan. Parahnya lagi walet bisa kabur dan tak mau kembali. Untuk menghindari hal itu, setelah sarang dipanen, bekas tempelan sarang perlu disemprot parfum.

Parfum itu terbuat dari campuran sarang, vitamin, dan obat antistres. Parfum itu banyak tersedia di pasaran. Selain itu, cahaya di dalam rumah walet juga perlu diperhatikan. Walet tidak suka berdiam di tempat gelap pekat, tetapi remang-remang.

Cirinya adalah jika seseorang yang berdiri pada jarak 5 m masih terlihat sosoknya, tetapi tidak diketahui detail wajahnya. Sementara suara dibutuhkan walet untuk menimbulkan rasa aman dan nyaman. Dengan adanya suara, walet serasa memiliki banyak teman.

Pakan juga menjadi hal penting dalam budidaya walet. Kebutuhan pakan walet dengan mengandalkan kemurahan alam tak bisa terus dipertahankan sebagai dampak dari kerusakan hutan dan pembukaan lahan baru untuk berbagai keperluan.

Ketersediaan pakan semakin berkurang saat musim kemarau. Pada saat itu produksi serangga anjlok. Maka dari itu walet harus berjuang lebih keras untuk bertahan hidup. Kenyataannya tidak sedikit walet mati karena kekurangan pakan. Kalaupun walet memproduksi sarang, hasilnya kecil dan tipis.

Peternak memang harus jeli, dengan memberikan pakan tambahan untuk mencukupi kebutuhan nutrisi walet. Pakan tambahan dapat berupa serangga yang sengaja ditangkap atau dibudidayakan, lalu diberikan di luar atau dalam gedung.

Pakan walet biasanya serangga terbang berukuran 0,2—2,5 mm seperti mrutu. Mrutu banyak dipilih karena selain mudah dibudidayakan, kelompok diptera itu sangat disukai walet Collocalia fuchipaga. Alternatif lain dengan membeli tepung yang bisa menumbuhkan serangga.

Untuk menjaga kelangsungan hidup walet peternak juga harus arif dalam memanen sarang. Idealnya pemanenan sarang dilakukan setelah anak-anak walet terbang dan dapat mencari makan sendiri untuk jumlah sarang kurang dari 5 kg/ musim.

Meski sarang yang dipetik bermutu rendah akibat rusak, tetapi populasi walet akan cepat bertambah. Produksi sarang pada musim panen berikutnya pun bisa meningkat.Andaikan panen lebih dari 5 kg, panen dapat dilakukan sebelum telur menetas.

Sarang dari panen sebelum telur menetas itu memiliki mutu terbagus karena ukurannya maksimal dan masih bersih dari bulu serta kotoran. Panen itu dilakukan setelah burung bertelur 2 butir, tapi belum mengeram.

Selanjutnya telur bisa ditetaskan dengan mesin tetas. Dengan cara itu kelangsungan hidup walet tetap terjaga karena proses regenerasi terjadi. Pada akhirnya seretnya produksi sarang seperti terjadi di wilayah Pantura dapat dihindari.

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

BPS Ungkap Data Perdagangan Durian Indonesia Sepanjang 2024

Trubus.id–Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti, menyampaikan data terkait ekspor dan impor durian Indonesia pada ...
- Advertisement -

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img