Trubus.id—Buah-buahan tidak hanya dapat dikonsumsi segar. Beberapa jenis disajikan dalam bentuk olahan. Misalnya pure alpukat. Pure merupakan hancuran daging buah (termasuk buah alpukat) dengan tambahan beberapa bahan lain sehingga menjadi bubur buah.
Olahan itu merupakan produk antara yang menjadi bahan baku pembuatan minuman, dodol, selai, dan kosmetik. Buah untuk pure harus matang segar, tidak cacat, dan tanpa busuk. Beberapa jenis buah yang diolah menjadi pure yakni mangga, jambu, dan alpukat.
Pure tahan hingga 2—3 bulan di ruang penyimpanan bersuhu 5—100C. Tidak hanya alpukat, anggur juga sohor dengan olahan bernama wine. Wine merupakan minuman beralkohol yang terbuat dari hasil fermentasi sari buah anggur (Vitis vinifera).
Sejarah menunjukkan produksi wine berlangsung selama ribuan tahun. Sekumpulan wanita di Mesopotamia memanen dan mengumpulkan anggur dalam sebuah tong besar. Sayang, anggur pada lapisan paling bawah tergencet dan pecah.
Kejadian itu menghasilkan cairan yang tercampur dengan ragi alami dari kulit anggur sehingga terfermentasi dan menghasilkan wine. Jenis minuman anggur itu beragam. Sebut saja red wine yang terbuat dari anggur merah, white wine dari anggur putih, dan fortified wine yang mengandung 15—20,5% alkohol atau lebih tinggi dari wine biasa.
Durian juga memiliki ragam olahan misalnya di Bengkulu, Jambi, dan Palembang, Provinsi Sumatra Selatan, terdapat penganan bernama lempok durian yang sekilas seperti dodol. Namun lempok terbuat dari 100% daging buah durian.
Tambahannya hanya gula dan sedikit garam. Adapun bahan utama dodol yakni tepung beras dan durian sebagai salah satu perisa. Warga Kota Bengkalis, Provinsi Riau, bernama Selamet memperkenalkan lempok durian yang mulai populer sejak 1991.
Mengolah lempok durian relatif mudah. Siapkan daging buah durian serta gula dan garam secukupnya. Campur semua bahan dan aduk di atas kuali dengan api sedang. Setelah 3—4 jam adonan mengenyal dan bisa dinikmati setelah dingin.***