Saturday, December 9, 2023

Mengenal Tanaman Jali

Rekomendasi
- Advertisement -

Trubus.id— Nama komoditas ini tersohor dalam lagu Betawi berjudul Ini Dia si Jali-Jali yang dinyanyikan sejak 1942. Sayang, populasi tanaman jali kian menyusut. Sebagian orang tahu jali dalam lagu, tanpa melihat sosoknya.

Namun, tidak di Desa Waluranmandiri, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi,  Provinsi Jawa Barat. Masyarakat setempat menyebutnya hanjeli. Bahkan, Desa Waluranmandiri membangun jenama (branding) sebagai Desa Hanjeli.

Di Waluranmandiri tanaman anggota famili Poaceae itu tumbuh di pinggir jalan, tepian danau, hingga pekarangan. ”Sekitar 50% lahan warga ditanam hanjeli. Tanaman itu bisa menjadi pangan alternatif selain beras. Nilai ekonomi juga tinggi,” ujar Asep Hidayat Mustopa, warga setempat yang juga menanam sekaligus mengolah jali.

Biji tanaman palawija itu bahkan sangat bergizi untuk tubuh. Menurut Asep mengolah segenggam jali sudah mengenyangkan. Apalagi potein dalam biji hanjeli lebih tinggi daripada beras yakni lebih dari 13%.

Oleh sebab itu, Asep mengolahnya menjadi berbagai penganan. Sebelum diolah menjadi aneka makanan, Asep harus mengolah biji jali menjadi beras. Musababnya, biji jali kering yang berbentuk lonjong itu bertekstur keras. Jadi, ia harus menumbuk atau menggiling biji menggunakan mesin khusus.

Setelah itu, barulah ia menanak biji berjuluk tear grass itu. Hasilnya seperti nasi matang, tetapi lebih lengket mirip nasi ketan. Pengunjung ke Desa Wisata Waluranmandiri menikmati nasi liwet jali berlauk khas Sunda.

Asep menjual beras jali kemasan 250 g hanya Rp10.000. Dalam sebulan penjualan mencapai 300—500 bungkus beras jali.

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Berkah dari Gunung Berapi

Trubus.id— Letusan gunung merapi kerap dianggap sebagai bencana bagi sebagian orang karena meninggalkan kerusakan fisik maupun korban jiwa. Namun,...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img