Trubus.id—Lidah buaya memiliki potensi untuk menjadi produk pangan fungsional. Periset Pusat Riset Teknologi dan Proses Pangan Badan Riset dan Inovasi Nasional Sri Handayani menuturkan bahwa beberapa riset menyebut lidah buaya mengandung senyawa aktif, asam amino esensial, asam lemak tak jenuh, vitamin, dan mineral.
Handayani menuturkan setiap 100 gram gel lidah buaya kering mengandung 3,7 gram kalsium yang berperan untuk pertumbuhan tulang dan gigi, serta mencegah osteoporosis. Lidah buaya juga mengandung magnesium 0,5 gram per 100 gram gel lidah buaya.
“Magnesium berperan dalam keseimbangan cairan tubuh serta penting membantu penyerapan kalsium,” ujarnya.
Selama ini lazimnya pemanfaatan lidah buaya sebagai bahan alami pembuatan kosmentik. Namun, terdapat produk turunan lain seperti minuman dan bubuk fortifikasi untuk penanganan tengkes (stunting).
“Riset lidah buaya telah dilakukan sejak 2021. Dimulai dari pendampingan pengolahan aloe vera menjadi minuman kemasan, hingga bubuk yang difortifikasi untuk penanganan stunting di Gunungkidul,” ujar Sri.
Ia menuturkan penelitian itu mengenai diversifikasi produk yang berfungsi untuk kesehatan. Produk itu seperti serbuk kering lidah buaya, non-dairy krimer mengandung lidah buaya, dan minuman granul kombinasi lidah buaya dan rosela.
Sri menuturkan beberapa produk itu telah dipatenkan. Menurutnya selain untuk kesehatan, rencananya akan meriset lidah buaya terkait produk kosmetik dan nutrasetikal.
Ia menuturkan lidah buaya mengandung empat asam amino esensial yang berpotensi untuk mengurangi risiko kasus tengkes pada balita. Asam amino itu valine, phenylalanine, leucin, dan isoleucin.
“Kekurangan empat asam amino tersebut akan berakibat menurunnya fokus mental, perbaikan otot, penyembuhan pada luka, serta daya tahan tubuh pada anak,” ujarnya.
Handayani menuturkan bahwa lidah buaya mengandung asam lemak tak jenuh ganda atau asam lemak omega-3, omega-6, dan omega-9 untuk masa pertumbuhan. Ia menjelaskan bahwa omega-3 berperan dalam perkembangan otak.
Omega-6 berperan dalam pembentukan energi dan mencegah inflamasi dan omega-9 untuk meningkatkan sensivitas insulin, dan menghambat penyakit neurodegeneratif, seperti alzheimer dan Parkinson.