Trubus.id — Kulit buah kakao kerap berakhir hanya menjadi limbah. Padahal, sejatinya kulit kakao bisa diolah untuk meningkatkan nilai tambah. Ragam manfaat kulit kakao di antaranya dapat diolah menjadi kerupuk, pupuk, dan pakan ternak.
Kerupuk kulit kakao
Pembuatan kerupuk kulit kakao relatif sederhana. Kulit kakao dikukus dan diarsir. Selanjutnya, haluskan kulit kakao dan campur bahan lain seperti tepung terigu, tapioka, ketumbar, bawang putih, garam, dan penyedap.
Lalu masukkan adonan basah kerupuk kulit kakao ke dalam panci untuk pengukusan selama 20 menit. Setelah dingin, kerupuk dicetak agar permukaan menjadi pipih. Penjemuran kerupuk selama sehari di bawah terik matahari.
Pupuk dari kulit kakao
Selain kerupuk, kulit kakao pun bisa dimanfaatkan sebagai pupuk. Periset dari Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, Ramadhani Chaniago dan Darni Lamusu, meneliti kulit buah kakao sebagai pupuk pada tanaman terubuk (Saccharum edule Hasskarl).
Penelitian yang dilaksanakan di Dusun III, Desa Lumpuknyo, Kecamatan Luwuk, Kabupaten Banggai, itu mengombinasikan kulit buah kakao dengan kotoran sapi.
Hasil penelitian menunjukkan perlakuan P3 (50:50) memberikan pengaruh terhadap jumlah tunas terubuk terbaik pada umur 5 minggu setelah tanam (MST). Sementara itu, perlakuan P2 (50:30) berpengaruh terhadap tinggi tanaman terbaik pada 3 MST.
Pakan ternak
Kulit kakao pun berfaedah sebagai pakan ternak. Tim riset dari Program Studi Peternakan, Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh, Yang Etika Pribadi dan Muthia Dewi meneliti kulit buah kakao (KBK) sebagai pakan ruminansia.
Hasil penelitian di Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) Farm, Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh, itu mengungkapkan pemberian KBK meningkatkan pertambahan bobot kambing PE lebih tinggi (54,76 gram/ekor/hari) dibanding kambing kontrol (38,10 gram/ekor/hari).
Pertambahan bobot kambing kontrol hanya 3,2 kilogram, sedangkan kambing PE 4,6 kilogram. Nilai R/C ratio pemeliharaan kambing yang diberi KBK adalah 1,13, sedangkan kambing kontrol mencapai 0,88.
Namun, pertambahan bobot badan (PBB) kambing belum mencapai hasil optimal sesuai perencanaan (69,2 gram/hari) karena faktor ternak dan lingkungan menyebabkan produktivitas kambing PE belum optimal.
Menurut Yang Etika Pribadi, kulit buah kakao mengandung bahan kering (BK) 14,5%, protein kasar (PK) 9,15 persen, lemak 1,25 persen, serat kasar (SK) 32,7 persen, dan total degistible nutrient (TDN) atau total gizi yang dapat dicerna ternak bernilai 50,3 persen.