Tuesday, March 4, 2025

Menteri Pertanian Republik Indonesia dan Vietnam Sepakati Kerjasama Teknologi Lahan Rawa

Rekomendasi

Trubus.id—Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia Andi Amran Sulaiman, mengadakan  kunjungan kerja (kunker) resmi ke Vietnam dan Tiongkok pada Minggu, 19 Mei 2024. Inti pertemuan kunker itu untuk penguatan kerjasama antara Indonesia dan Vietnam dalam pengembangan pertanian padi di lahan rawa.

Terkhusus varietas bibit padi untuk lahan rawa berproduktivitas tinggi dan teknologi mekanisasi serta pertanian presisi untuk meningkatkan produktivitas dan indeks pertanaman padi di lahan rawa.

Selain itu disepakati juga pengembangan sistem pertanian ramah lingkungan dan pertanian berkelanjutan atau sustainable agriculture. Andi Amran menyampaikan perlunya penguatan kerja sama pertanian antara Indonesia dan Vietnam melalui Memorandum of Understanding (MoU) bidang pertanian.

Hal itu untuk menginisiasi pembentukan Kelompok Kerja Pertanian (Joint Agricultural Working Group). Lebih lanjut Andi Amran menuturkan Indonesia ingin mendorong Program Prioritas Pertanian untuk mengantisipasi krisis global yang terjadi saat ini dan mengatasi kemungkinan terjadinya kekeringan atau basah ekstrim (banjir) di berbagai wilayah.

Mentan Amran menyampaikan Pemerintah Indonesia telah mengambil tindakan cepat dan konkrit dalam jangka pendek untuk meningkatkan index tanam dan produksi beras nasional. Melalui Perluasan areal tanam dengan adanya program optimalisasi lahan rawa untuk penanaman padi sekali dalam setahun.

Program lain yakni sistem tanam terpadu pada lahan sawah dataran rendah (padi gogo) di areal perkebunan dan peningkatan Indeks Tanam melalui optimalisasi lahan rawa untuk penanaman padi 2—3 kali dalam setahun.

Mentan Andi Amran berharap terjalin kerjasama yang kuat dengan pemerintah Vietnam untuk  mendorong pengembangan mesin pertanian modern. Hal lain seperti memperkuat sistem pengelolaan irigasi pertanian, digitalisasi, dan mesin pertanian yang presisi serta fasilitasi akses pasar.

Melansir dari laman Kementan Menteri Pertanian Vietnam menyampaikan permohonan untuk pasokan buah-buahan dari Indonesia khususnya buah Salak Bali. Musababnya digemari Masyarakat Vietnam dan prospek pasar tinggi. Harga salak bali dari Indonesia di Vietnam di jual seharga 250 ribu Dong Vietnam per kg setara Rp157.000 per kg.

Pada 2023, total nilai perdagangan komoditas pertanian antara Indonesia dan Vietnam mencapai USD 1.93 miliar. Indonesia memperoleh keuntungan dari ekspor produk perkebunan (kelapa sawit, karet, kakao, dan nilam) dan produk hortikultura (khususnya buah-buahan tropis), serta sarang burung/SBW. 

Pada akhir sesi pertemuan, Kedua Menteri Pertanian melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding on Agriculture Cooperation (MoU). Sebagai tindak lanjut dari MoU tersebut, kedua Menteri sepakat untuk membentuk Kelompok Kerja Pertanian (Working Group on Agriculture).

Kelompok itu beranggotkan perwakilan pejabat teknis dari kedua negara guna mengidentifikasi rencana kerja konkrit (concrete plan of actions) pembangunan pertanian yang menguntungkan kedua negara.

Selain itu juga membahas penyelesaian berbagai hambatan akses pasar komoditas pertanian, dan mobilisasi investasi pertanian kedua negara.

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Inovasi Olahan Rumput Laut, Mi Hingga Agar Strip

Trubus.id–Usup Supriatna berhasil mengolah rumput laut menjadi produk inovatif berupa mi rumput laut dan agar strip. Mi rumput laut...

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img