Trubus.id— Pengembangan produk turunan bawang merah menjadi salah satu solusi mendorong kesejahteraan petani dan usaha kecil menengah (UKM) di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
Produk turunan bawang merah diantaranya bawang goreng, bawang krispi, tepung bawang merah, hingga pasta. Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM), Teten Masduki, mengatakan, dengan hilirisasi petani akan mendapatkan nilai tambah dan jaminan harga dari produk yang dihasilkan saat panen raya.
“Kalau kita tidak mengolah hasil pertanian yang sangat dipengaruhi oleh musim, maka kita nggak pernah bisa membangun kesejahteraan petani,” kata Teten, saat Diskusi dengan Koperasi Pemasaran Unit Desa (KPUD) Wanasari dan PT Sinergi Brebes Inovatif di Brebes, Jawa Tengah, dilansir dari laman infopublik.id.
Lebih lanjut, Teten mendorong Pemerintah Kabupaten Brebes untuk dapat meningkatkan program hilirisasi produk bawang merah yang merupakan komoditas unggulan di Brebes. Program hilirisasi itu dimaksudkan untuk menjaga stabilitas harga dan inflasi bawang merah.
Selain itu, Teten juga menekankan tentang pentingnya menjaga pasokan dan produksi bawang merah secara nasional. Sebab selama ini bawang merah menjadi salah satu penyumbang inflasi terbesar saat musim paceklik.
Apalagi saat musim panen raya, harga bawang merah di pasaran jatuh sehingga petani tidak pernah mendapatkan keuntungan yang memadai. Teten meyakini dengan bersatu dalam wadah koperasi, petani bawang merah akan lebih mudah mendapatkan akses pembiayaan.
Akses pasar juga menjadi lebih mudah. Sebab koperasi akan berperan sebagai offtaker sehingga hasil panen para petani bisa langsung dibeli oleh koperasi. Menurut Teten, hal itu tidak bisa bisa dilakukan sendiri-sendiri apabila lahan di bawah 2 hektare (ha).
“Kita tidak boleh lagi membiarkan petani perorangan, kita bisa membangun corporate farming meski tanah sempit melalui koperasi,” kata Teten.
Penjabat (Pj) Bupati Brebes, Urip Sihabudin, menambahkan, komoditas bawang merah menjadi andalan bagi perekonomian Kabupaten Brebes. Produk olahan bawang merah yang dihasilkan para petani sudah di ekspor ke Singapura dan Arab Saudi.
Menurut Urip, kendala yang dihadapi oleh para petani saat ini selain akses pupuk, benih, hingga akses pasar adalah pengemasan untuk produk olahan yang masih harus dilakukan di Jawa Timur.
Urip berharap ada dukungan dari pemerintah agar permasalahan packaging bisa dikerjakan sendiri oleh koperasi atau UKM di wilayahnya.