Geranium baru tumbuh tegak untuk penyemarak hari kemerdekaan.
Trubus — Banyak cara menyemarakkan hari kemerdekaan pada Agustus 2019. Pengusaha tanaman hias, Iin Hasim, membungakan geranium Pelargonium zonale yang semarak. Warna bunga tanaman anggota famili Geraniaceae itu merah dan putih. “Tentu karena ada warna merah dan putih. Selain itu bunganya semarak dan bisa mekar cukup lama,” tutur Iin yang mendatangkan geranium itu dari nurseri Belanda di Etiopia.
Tanaman dalam bentuk setek tiba di tanah air pada April 2019. Pemilik Nurseri Inkarla itu merawat ribuan geranium agar berbunga serempak pada 17 Agustus 2019. Sebagian tanaman hias itu juga menghias taman mini untuk menyambut tamu negara di Istana Kepresidenan Jakarta. Zonale tergolong jenis geranium tegak. Tajuk dan bunganya cenderung tumbuh ke atas. Mahkota bunga selalu 5 helai yang lebar membulat.
Sembilan warna
Saat mekar, tangkai bunga menjulang tegap. Rangkaian mahkota bercorak cerah bertengger di atasnya. Kepala Kebun Nurseri Inkarla, Arif Marlian menuturkan total ada sembilan warna geranium baru. Selain merah dan putih, ada yang khas dan langka seperti merah metalik, merah gelap, dan jingga. Lazimnya geranium berkelir merah, ungu, dan putih.
Daun tanaman membulat dan bergelombang pada bagian tepi. Warna gelap kehitaman muncul pada bagian tengah membentuk lingkaran. Paduan warna itu membentuk corak khas daun zonale. Inkarla juga mendatangkan geranium rambat Pelargonium peltatum cocok untuk dekorasi taman vertikal atau pot gantung. Cukup sediakan tatakan dari besi atau kayu dan susun pot geranium dengan kemiringan tertentu. Tajuk hijaunya akan menjalar rimbun saling bertaut.
Ukuran geranium rambat relatif kecil dibandingkan dengan geranium tegak. Mahkotanya ramping memanjang. Kuswandi dari Nurseri Inkarla mengatakan bunga geranium tegak dan rambat mampu bertahan 2―4 pekan sejak mekar. Menurut Arif untuk membungakan 5.000 setek geranium secara serempak Inkarla menggunakan rumah kaca di Cibodas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Area itu berketinggian sekitar 1.275 meter di atas permukaan laut.
Suhu rata-rata pada siang mencapai 26oC dan malam 16 oC. Arif mengatakan, perbedaan suhu siang dan malam itu berpengaruh pada proses pembungaan. Menurut Arif permintaan geranium merah putih menjelang Agustusan relatif tinggi. Ia menjual hingga lima kali lipat dibanding dengan hari biasa. Padahal, di luar Agustus permintaan geranium relatif ajek, hanya 100-400 pot per bulan. Bulan Desember permintaan tinggi terutama geranium merah. Harga tanaman berbunga lebat hanya Rp35.000 dalam pot 20 cm.
Perbanyakan generatif
Selain setek, kebun Inkarla yang hanya berjarak satu kilometer dari Taman Nasional Gunung Gede Pangrango itu juga mengembangkan geranium dari biji. Setelah berbunga, geranium menghasilkan biji berbentuk seperti kuaci yang ramping dan berwarna cokelat. Satu tangkai bunga dapat menghasilkan 5―30 biji. Wawan―sapaan akrab Kuswandi―menuturkan, “Pada umumnya geranium dari biji lebih lama tumbuhnya. Penyemaiannya saja perlu waktu sebulan.”
Meski demikian, tanaman asal biji menghasilkan tampilan roset dan terkesan rimbun karena banyak tunas yang tumbuh dari pangkal batang. Sebaliknya penampilan geranium asal setek kurang rimbun. Wawan menyiasati dengan rajin menyetek untuk merangsang tunas baru. Tanaman geranium bisa bertahan hingga lima tahun jika ada naungan. “Tahun ke-3 perawatan ringan saja. Kita bisa tambahkan media tanam. Pangkas akar jika sudah padat,” kata Arif.
Arif yang bekerja di Kebun Inkarla sejak 1991 itu hanya sekali menyiram geranium dalam sehari. Namun, ketika hari terik ia dua kali menyiram. Pemupukan NPK sepekan sekali sejak tanaman berumur 45 hari. Tanaman memerlukan nutrisi itu untuk berbunga. Tanaman muda perlu 5 gram NPK dan 10 gram Urea untuk satu liter air. Setelah berumur 90 hari, geranium hanya perlu NPK 10 gram per liter air. Dosis itu berlaku hingga tanaman berbunga.
Keberadaan geranium baru mengundang wisatawan untuk berkunjung ke kebun Inkarla. Menurut Iin dari sekian banyak pengunjung ada satu-dua yang tertarik bertani. Ketika pulang, mereka membawa geranium merah putih untuk penyemarak Agustusan. (Sinta Herian Pawestri)