Trubus.id-Pehobi begonia di Batu Caves, Selangor, Malaysia, James Missier, merawat dan mengoleksi Begonia maculata. James berhasil membuat tanaman itu tumbuh subur dan berpenampilan apik. Padahal kondisi lingkungan tempat tinggal James tidak ideal untuk tanaman dengan habitat asli pada tempat berkelembapan tinggi.
Kuncinya terletak pada penggunaan media tanam yang tepat untuk begonia. James menggunakan media tanam berupa 90% pasir. Hal itu membuat media tanam langsung mengering saat penyiraman. James mengombinasikan menggunakan sedikit pasir hitam, perlite, dan batok kelapa.
Sebelum memasukkan media tanam dalam pot, ia menggumpalkan akar begonia terlebih dahulu. Ia memposisikan gumpalan akar seperti terimpit di antara media. James meletakkan tanaman di beranda rumah yang semiterbuka. Pada lokasi itu suhu lingkungan berubah cukup ekstrem.
Ketika musim hujan, air hujan tampias ke beranda. Ia tidak melakukan penyiraman tanaman pada saat musim hujan. Ia menyiram tanaman pada saat musim kemarau. Penyiraman pun tidak dilakukan secara langsung. James sengaja menggantungkan tanaman lain pada pot gantung. Posisinya tepat di atas tanaman begonia.
Selanjutnya James meyiram tanaman hias gantung yang berada tepat di atas tanaman begonia. Dari pot tanaman hias gantung itulah sumber air untuk begonia. Tetesan air bekas penyiraman tanaman dalam pot gantung itu jatuh ke bawh persis di media tanam begonia. Selain pemilihan media tanam dan metode penyiraman, James tidak lupa memerhatikan nutrisi tanaman.
James merekomendasikan beberapa jenis pupuk yang baik untuk tanaman begonia. Namun, yang perlu dicatat dalam pemilihan pupuk harus disesuaikan dengan lingkungan setempat. Musababnya respons di setiap tempat pemeliharaan begonia berbeda. Ia menyarankan kepada pehobi untuk melakukan uji coba terlebih dahulu sebelum mengaplikasikan ke seluruh tanaman.
Uji coba
“Saya sudah mencoba berbagai jenis pupuk dan dari hasil uji coba saya bisa memilih pupuk anorganik yang tepat untuk begonia di tempat saya,” tutur James. Menurut James, jika ingin menggunakan pupuk anorganik, pupuk itu harus teruji secara ilmiah.
Berkat perawatan yang tepat menghasilkan begonia maculata koleksi James tumbuh subur dan berpenampilan apik. Tanaman tampak sehat dengan dengan motif lingkar-lingkar perak di permukaan daun begonia terlihat jelas. Pada bagian batang menjalar ke atas sehingga tanaman tumbuh meninggi seperti pohon.
Padahal suhu di tempat tinggal James 23—330C. Sementara habitat asli tanaman itu tidak tahan pada suhu tinggi. Tanaman itu banyak tumbuh di bawah naungan pepohonan di hutan hujan berkelembapan tinggi. Suhu ideal untuk tanaman begonia pada angka 180C.
Meski suhu lebih tinggi dibanding habitat asli, begonia koleksi James berhasil tumbuh dengan penampilan yang tetap cantik. Keberhasilan itu mendorong James mengoleksi beberapa jenis begonia lain. Ia mengoleksi hibrida-hibrida lain yang tidak kalah menarik. Misalnya seperti, Begonia maculata Wightii, B. maculata hibrida Mrs Hashimoto x Wightii, dan B. maculata Albo-picta.
Masing-masing hibrida itu memiliki karakter yang unik. Perbedaan-perbedaan karakter masing-masing kultivar terdapat pada panjang daun. Ada juga pada bentuk dan corak daun. Corak daun biasanya polkadot atau bintik dan variasi warna yang menghiasi daun.
Menurut peneliti begonia di Pusat Riset Botani Terapan, Organisasi Riset Hayati dan Lingkungan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Hartutiningsih M. Siregar, menuturkan, pengembangan varietas Begonia maculata semula banyak dilakukan di daerah asalnya yaitu Brasil. Jenisnya termasuk B. maculata varietas wightii hort.
Kabar baiknya kini hibrida begonia sudah menyebar ke berbagai negara. Dengan perawatan yang tepat, begonia pun bisa tumbuh subur dan sehat. Harap mafhum koleksi begonia milik James tetap tumbuh optimal meskipun di Negeri Jiran. Beberapa hibrida koleksi James juga diproduksi oleh kolektor-kolektor mancanegara atau perusahaan benih tanaman hias di Amerika Serikat dan Jepang.
