Trubus.id— Usman, S.Si., M.Si. semringah melihat pertumbuhan lele miliknya. Pasalnya rasio konversi pakan (feed convertion ratio, FCR) mencapai 0,94. Angka itu menunjukkan bahwa pemberian 0,94 pakan menghasilkan 1 kg daging.
Lazimnya rata-rata FCR lele 1—1,2 yang berarti butuh 1—1,2 kg pakan untuk menjadi 1 kg daging. Peternak lele di Kecamatan Bojongsari, Kota Depok, Provinsi Jawa Barat, itu menggunakan mesin pemberi pakan otomatis.
Kelebihan perangkat itu yakni distribusi pakan lebih merata. “Memberikan pakan secara manual kadang kurang merata sehingga banyak terbuang,” kata Usman. Keunggulan lain jika peternak menggunakan peranti itu bisa mengatur pemberian sesuai kebutuhan pakan harian ikan 3% dari bobot tubuh.
Jika kebutuhan pakan 4 kg per hari, maka mesin menebarkan pakan secara merata masing-masing 1 kg selang 6 jam. Pemberian pakan sering dengan jumlah sedikit lebih baik dibandingkan dengan pemberian pakan jarang dan banyak.
Hitung-hitungan Usman efektivitas pemberian pakan hingga 106%. “Nilai itu sangat baik karena menggunakan mesin dengan syarat efektivitas 92%. Adapun pemberian pakan dengan teknik manual minimal 88%,” kata peternak lele sejak 2007 itu.
Adanya inovasi itu memudahkan, meningkatkan produksi, dan meningkatkan pendapatan Usman. Mesin canggih pelontar pakan itu kreasi perusahaan akuakultur eFishery. Usman 1 dari 70.000 pembudidaya dari 280 kota di Indonesia yang menggunakan teknologi eFishery.
Menurut CEO eFishery, Gibran Khuzaifah Amsi El Farizy, misi besar eFishery memenuhi kebutuhan pangan dunia melalui akuakultur, menyediakan teknologi terjangkau, dan membantu ekonomi digital yang inklusif. Artinya, inovasi yang dilakukan berdampak pada penyelesaian masalah yang ada di masyarakat.
Itu salah satu inovasi dari 36 inovasi pertanian unggulan yang dikupas oleh Majalah Trubus. Anda bisa melihat beragam inovasi lain di Majalah Trubus Edisi 645 Agustus 2023.
Dapatkan Majalah Trubus Edisi 645 Agustus 2023 di Trubus Online Shop atau hubungi WhatsApp admin pemasaran Majalah Trubus.