Monday, March 3, 2025

Mikoriza Arbuskular dan Pemupukan untuk Dongkrak Produktivitas Nilam

Rekomendasi

Trubus.id—Produktivitas nilam rata-rata 5 ton daun segar per hektare (ha) per periode tanam. Hasil itu sejatinya dapat meningkat, salah satunya dengan aplikasi cendawan fungi mikoriza arbuskular (FMA).

Hasil riset oleh Dr. Ir. Cucu Suherman VZ, M.Si., dan tim dari Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran menunjukkan pemberian FMA dan zat perangsang akar meningkatkan jumlah daun, jumlah cabang, tinggi tanaman, diameter batang serta bobot basah tanaman, bobot basah hasil panen, dan bobot kering suling.

Kehadiran fungi mikoriza arbuskular membuat kemampuan akar menyerap hara terutama unsur fosfor (P) dan air lebih baik. “FMA mengeluarkan enzim fosfatase yang mengurai P tidak tersedia dalam tanah menjadi dalam bentuk tersedia yang dapat diambil tanaman,” papar Cucu.

Pekebun nilam juga dapat mempertinggi produksi dengan memberi asupan pupuk kandang dan kapur. Burhanuddin dan Nurmansyah dari Kebun Percobaan Laing Solok, melakukan percobaan tersebut di tanah podsolik merah kuning.

Hasil uji menunjukkan pemberian 30 ton per ha pupuk kandang dan 2 ton per ha kapur kombinasi terbaik. Tinggi rata-rata tanaman 80,7 cm, jumlah cabang primer 33,4 buah, diameter tajuk 107,5 cm, dan produksi daun 25,2 ton per ha.

Bandingkan dengan perlakuan kontrol tanpa pupuk tanpa kapur yaitu tinggi tanaman 57,3 cm, jumlah cabang primer 20,9 buah, diameter tajuk 67,4 cm, dan produksi daun 6,1 ton per ha. Berikut strategi budidaya tinggi produksi.

Budidaya Nilam

  1. Siapkan media tanam berupa campuran topsoil dan pupuk kandang yang sudah steril dengan perbandingan 2:1, bibit nilam berupa setek setinggi 20 cm dengan tiga daun, dan fungi mikoriza arbuskular berupa propagul.
  2. Masukkan media ke dalam polibag ukuran 15 cm x 20 cm. Lalu buat lubang tanam menggunakan jari selebar 3—5 cm dengan kedalaman 2—3 cm.
  3. Masukkan fungi mikoriza arbuskular (FMA) berupa propagul ke dalam lubang tanam.
  4. Celupkan potongan bibit nilam ke dalam zat perangsang akar, lalu tanam ke dalam lubang tanam di antara propagul FMA.
  5. Delapan minggu kemudian, bibit siap tanam ke lahan.
  6. Pada umur 20 minggu setelah penanaman bibit, daun nilam dipanen. Hasil riset menunjukkan pemberian 20 g FMA dan 75 mg/ml zat perangsang akar memberikan hasil terbaik. Di antaranya jumlah daun mencapai 345 helai pada umur 20 minggu, perlakuan kontrol tanpa FMA dan zat perangsang akar hanya 202 helai. Rendemen sebesar 1,32% dibanding kontrol 1,16%.
- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Inovasi Olahan Rumput Laut, Mi Hingga Agar Strip

Trubus.id–Usup Supriatna berhasil mengolah rumput laut menjadi produk inovatif berupa mi rumput laut dan agar strip. Mi rumput laut...

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img