Trubus.id—Lazimnya mulsa digunakan untuk tanaman buah (melon, semangka, dan strawberi) dan tanaman sayur (cabai, kentang, dan kubis). Namun, pekebun alpukat di Kabupaten Jember, Yusron Ismail menggunakan mulsa woven atau weedmat berbahan plastik polipropiline untuk membibitkan buah alpukat.
“Saya menggunakan mulsa woven sekali pakai gak kerja lagi. Logikanya biaya operasional satu tahun bisa untuk beroperasi 3—4 tahun,” ujar Yusron.
Menurut Yusron manfaat mulsa untuk pembibitan pohon alpukat dapat menghemat biaya operasional selama 3 tahun. Modal awal ia membeli mulsa weedmat seharga Rp 1,8 juta dengan ukuran 400 m2.
Ia menangkarkan puluhan bibit alpukat pada planter bag atau kantong tanam. Pada bagian bawah dilapisi mulsa woven. Tujuannya supaya gulma tertahan dan tidak bisa tumbuh, sehingga menghemat biaya penyiangan gulma.
Menurut konsultan penangkar buah di Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat, Eddy Soesanto, “Penggunaan mulsa sangat efektif dan efisien saat berkebun apabila lahan daerah setempat sangat susah dikendalikan pertumbuhan gulmanya.”
Tanpa menggunakan mulsa saat musim hujan penyiangan harus dilakukan setiap bulan. Sedangkan pada musim kemarau setidaknya setiap tiga bulan sekali. Padahal pada luasan lahan 400 m2 jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan sebanyak 2 orang. “Biasanya sekali penyiangan membutuhkan waktu 3 hari,” ujar Eddy.
Jika upah buruh Rp100.000 per hari/orang, maka selama 3 hari dengan jumlah 2 tenaga kerja menghabiskan biaya Rp600.000 sekali penyiangan. Jika pekebun menggunakan mulsa tidak perlu memikirkan biaya operasional untuk penyiangan.
Eddy juga menambahkan manfaat menggunakan mulsa weedmat. Saat berkunjung di kebun kaki terasa bersih. Tidak ada bekas tanah yang ikut terbawa oleh alas kaki. Karena tanah semua tertutup oleh weedmat.
“Sebenarnya untuk masalah gulma selain menggunakan mulsa sintetis bisa menggunakan mulsa alami berbahan dasar limbah,” ujar Eddy. Sebagai contoh penggunaan mulsa alami dari limbah jerami.
Mulsa limbah jerami dapat menjaga kelembapan udara dan mencegah pertumbuhan gulma. Jika penggunaan sudah lama bahan melebur menjadi kompos alami yang dapat menyuburkan tanaman.