Monday, September 9, 2024

Musim Stroberi Sepanjang Waktu

Rekomendasi
- Advertisement -

Padahal pegawai hubungan masyarakat sebuah bank swasta nasional itu berniat menikmati asyiknya wisata petik stroberi. Hasratnya itu mesti tertunda hingga 2,5 bulan ke depan. Ia mesti menanti Fragaria vesca berbuah kembali.

Dewi tak harus menunggu selama itu bila ia menyempatkan diri mampir ke kebun Supriyatin di Cisarua, Cimahi, Jawa Barat. Di sana, si kulit merah itu siap dipetik tanpa pandang musim. Buah seukuran bola pingpong dan merah menyala yang bergelayut di selasela media hidroponik substrat menjadi pemandangan sehari-hari.

Pantas bila tamu yang hadir puas berkunjung ke kebun Vin Strawberry Orchad miliknya. “Petik stroberi setiap hari pun tak jadi masalah,” ujar kelahiran Jakarta 55 tahun silam. Itu karena Atin—panggilan akrabnya—menerapkan strategi tanam.

Setiap 15 hari ia menanam bibit stroberi asal sulur di media arang sekam. Itu berlangsung hingga 3 bulan. “Jadi, total masa tanam 6 kali,” ujar lulusan magister manajemen PPM di Jakarta. Semua itu agar tak terjadi musim paceklik di pertengahan tahun. Permintaan buah asal California itu tak pernah berhenti sepanjang waktu. Padahal, stroberi panen hanya sekali dalam 4,5 bulan.

15 hari

Musim petik stroberi hanya berlangsung 15 hari. Setelah itu tak tersisa lagi buahbuah muda yang masih hijau, sebab semua telah merona merah dan siap dipetik. Jika tak dipanen buah akan rontok dan busuk. Ia kembali berbuah 2,5—3 bulan kemudian.

Oleh karena itu penanaman mesti dilakukan beberapa tahap dengan interval 15 hari. Contoh, tanam pertama pada 1 Januari, kedua dilakukan 15 Januari, penanaman ketiga hingga ke-6 dengan rentang masing-masing 15 hari. Dengan kata lain penanaman dikerjakan 2 kali sebulan selama 3 bulan.

Panen stroberi tahap pertama pada 15 Mei alias 4,5 bulan kemudian. Selang 15 hari stroberi bakal habis. Namun Fragaria vesca yang ditanam pada tahap kedua sudah siap petik. Itu akan terjadi terus-menerus hingga tahap keenam panen. Saat musim petik tahap keenam usai, stroberi yang ditanam 1 Januari mulai berbuah kembali. Siklus akan terus berlangsung sepanjang hidup selama 1,5 tahun.

Irigasi tetes

Siklus tanam 6 kali setiap 15 hari sekali itu harus bila ditunjang sarana greenhouse dan jaringan distribusi nutrisi yang baik. “Sebab strategi itu tidak 100% bergantung pada alam,” papar Supriyatin. Berkat greenhouse dan irigasi tetes, kebun 8.000 m2 berisi 100.000 tanaman itu mampu menghasilkan 1 kuintal/hari.

Di sana, stroberi ditanam di polibag yang berisi arang sekam. Setiap rak lebar 60 cm dan panjang 15 m diisi 80 polibag dengan jarak 15—20 cm. Di dekat pangkal batang tertancap spagheti chub yang dihubungkan satu sama lain dengan polietilen. Muara dari jaringan irigasi itu ialah 10 buah tandon berkapasitas 1.000 l.

Pada titik-titik tertentu dipasang keran air sebagai alat kontrol. Ketika tiba waktu menyiram, cukup dengan memutar keran air, seluruh tanaman secara serentak tersiram. Spagheti chub yang terpasang mampu mengeluarkan air sebanyak 10 ml per menit. Tanaman ditetesi air selama 15 menit sebanyak 3 kali sehari. Total volume penyiraman 450 ml air per hari. Namun, jika cuaca mendung penyiraman cukup 2 kali pada pagi dan siang hari.

Irigasi tetes itu juga berperan sebagai fertigasi. Pria separuh baya itu memanfaatkan pupuk AB mix. Pupuk A yang mengandung N, NH4, dan Ca dikombinasikan dengan pupuk B yang berisi unsur N, P, K, MgO, dan S, rutin diberikan. Pada 15 hari pertama setelah penanaman, 0,5 kg pupuk A yang dicampur 0,5 kg pupuk B dilarutkan dalam 10 ml diaduk hingga benar-benar homogen. Larutan itu dicampur dengan 1.000 l air. Sebanyak 300 ml diberikan pada 30 batang tanaman. Jadi, setiap tanaman rata-rata menerima 10 ml.

Untuk menjaga tingkat evaporasi jumlah daun dipertahankan 4—5 helai per tanaman. Di sana, hampir tak terlihat penyakit seperti bintik daun dan cendawan botrytis mampir. Sebab pencegahan dengan menyemprot air sesaat ke sekujur tanaman di kala matahari terbit selalu dilakukan. Itu agar hama segera jatuh. Dengan kombinasi strategi tanam dan perawatan yang memadai, penikmat stroberi bakal termanjakan sepanjang waktu, sebab buah cinta selalu hadir tanpa mengenal musim. (Hanni Sofi a)

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Inovasi Wafer Peningkat Produksi Susu Kambing Perah

Trubus.id–Teknologi pengolahan pakan menjadi wafer dapat meningkatkan nutrisi dan produksi susu ternak kambing perah. Itulah inovasi wafer pakan kambing...
- Advertisement -
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img