Monday, March 3, 2025

Mustafa Kebunkan Alpukat Hass di Lahan 40 Hektare

Rekomendasi

Trubus.id— Alpukat hass bisa menjadi pilihan pas bagi pekebun. Salah saeorang pekebun yang memilih menanam hass yakni H. Mustafa. Ia menanam alpukat hass di luas lahan 40 hektare (ha).

Alasan Mustafa memilih hass lantaran memiliki nilai jual tinggi. Beberapa pasar swalayan di kota-kota besar seperti Jakarta menjual hass dengan harga premium sekitar Rp160.000 per kg.

Ciri khas hass bercita rasa enak, pulen, dan gurih dengan sensasi asin. Kulit buah yang kasar menjadi pembeda yang sangat khas. Mustafa mengebunkan varietas yang ditemukan Rudolph Hass pada 1926 itu di area kebun teh yang tidak produktif.

Ketinggian kebun sekitar 1.200 m di atas permukaan laut (m dpl). Mustafa optimis memanen hass sesuai target. Alasannya ia merawat tanaman dan melaksanakan manajemen kebun dengan sungguh-sungguh.

Kebersihan lahan menjadi sebuah keharusan sehingga ia melakukan penyiangan secara berkala sehingga area tanaman minim gulma. Mustafa memberikan nutrisi cukup bagi tanaman.

Tanaman dewasa memperoleh NPK seimbang setiap bulan. Ia melarutkan 1 kg pupuk ke dalam 20 liter air per pohon. Dosis sama juga untuk tanaman muda berumur kurang dari 1,5 tahun. Namun, frekuensi pemupukan lebih sering yakni dua pekan sekali.

Mustafa juga memberikan 25 kg pupuk kandang per tanaman setiap tahun untuk semua tanaman. Tanaman tak kekurangan air karena area penanaman berada di wilayah dengan air tanah berlimpah.

Pengendalian hama dan penyakit juga dilakukan begitu ketat. Mustafa mengenali gejala serangan sejak dini. “Hama penggerek batang menjadi musuh utama,” kata pria asal Semarang, Jawa Tengah, itu.

Hama penggerek meninggalkan lubang di batang tanaman. Di sekitar lubang tampak warna hitam seperti jelaga. Selain serangan penggerek batang, busuk akar juga menjadi ancaman bagi Persea americana.

Mustafa melarutkan 80 ml insektisida berbahan aktif profenofos, 200 gram kalsium, 200 gram pupuk buah, 200 gram pupuk daun, 200 gram fungisida berbahan aktif mankozeb, dan 200 gram perekat. Ia melarutkan semua bahan dalam 200 liter air.

Mustafa lantas menyemprotkan larutan itu ke seluruh bagian tanaman setiap bulan. Cara itu cukup ampuh untuk mengatasai gangguan penggerek batang, mencegah serangan cendawan, serta menjaga kesehatan daun dan buah.

Menurut ahli hama dan penyakit tanaman dari Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Dr. Ir. Widodo, M.S., gejala awal serangan penggerek batang berupa kerontokan daun. Selain itu ranting menjadi getas dan mudah patah.

Mustafa memperketat kontrol kebun, melakukan pemangkasan berkala, mengecek sirkulasi air di lahan, dan mengamati perkembangan buah demi mendapatkan hasil panen berkualitas prima. Setiap tanaman memiliki nomor sehingga memudahkan dalam pengamatan kesehatan.

Mustafa bersama 20 karyawan untuk mengelola kebun. Ia membagi karyawan menjadi 5 tim yakni pemotong rumput, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, pemangkasan, serta pemanenan. Setiap tim diketuai oleh seorang pengawas.

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Daya Tarik Padi Jarwo

Hamparan sawah untuk budidaya padi jajar legowo menjadi daya tarik wisatawan. Trubus.id-“Mulyaharja ini surga tersisa di Kota Bogor.” Muhammad Khoerudin...

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img