Monday, September 16, 2024

Nanas Mahkota Madu, Adaptif di Lahan Gambut

Rekomendasi
- Advertisement -

Trubus.id—Nanas mahkota madu menjadi harapan baru bagi para pekebun. Nanas itu tumbuh subur di Dusun Suka Makmur, Desa Sungai Asam, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat.

Sekilas tidak ada yang istimewa dengan 100.000 tanaman nanas setinggi 100—110 cm itu. Padahal meski tumbuh di lahan gambut seluas 1,8 hektare (ha) tingkat kemanisan nanas  mencapai 13°brix berdasarkan uji laboratorium.

“Rasanya sangat manis. Yang pasti untuk manisnya head to head dengan nanas subang, lebih manis nanas mahkota madu,” kata Pengawas Benih Tanaman dari UPT Pengawasan dan Sertiͤkasi Benih Provinsi Kalimantan Barat, Marthadi, S.P,. M.P

Secara morfologi mahkota madu memiliki mata yang cenderung datar dan tidak menonjol dengan kulit buah yang tipis. Konsumenpun mudah mengupas nanas. Keunggulan lainnya mahkota tidak gatal serta daun tidak berduri.

Marthadi  menuturkan dibandingkan ditanam di daerah asalnya di Filipina dengan kontur wilayah dataran tinggi yang berbatu, nanas mahkota madu di lahan gambut relatif lebih cepat panen.

“Pengembangan budidaya pakai benih di sana panen sampai 16 bulan, di lahan gambut 12—14 bulan,” kata pria berumur 48 tahun itu.

Lebih lanjut ia menuturkan mahkota madu idealnya dipanen dengan tingkat kematangan 25—30% kuning. “Kematangan sempurna malah kurang ideal,” ujar Marthadi.

Penampakan kematangan menyisakan warna hijau di 3 mata paling atas di bawah mahkota buah.  Menurut Marthadi ukuran berpengaruh terhadap rasa.

“Nanas berbobot lebih dari 2 kg per buah termasuk mahkota tidak optimal, yang ideal 1,2 kg—1,8 kg,” ujar Mathadi.

Ia menturukan nanas mahkota madu tengah dalam proses pendaftaran varietas di UPT Pengawasan Dan Sertiͤkasi Benih Provinsi Kalimantan Barat. Meskipun namanya mahkota madu, nanas itu tidak memiliki hubungan persilangan baik antara nanas madu dan nanas mahkota raya.

Sejatinya nanas itu introduksi dari Filipina dengan sumber benih dari Kostarika varietas Mayan Gold Tree (MG-03) dengan nama pasar Golden Tropical yang memiliki tingkat kemanisan 28—35°brix.

Petani penangkar mahkota madu, Nadori, S.Pd., menuturkan bahwa semula nanas-nanas itu dibudidayakan sebagai bahan baku salah satu pabrik agroindustri di Kalimantan Barat pada 2012. Sayang perusahaan berhenti berproduksi karena ada kendala.

Lantas lahan serta bibit tanaman dikuasakan kepada Nadori sebagai petani di sana. Selanjutnya ia pun mendaftarkan Mahkota Madu pada 2015.

“Penguasaan benih dari perusahaan dialihkan ke saya. Saya coba kembangkan untuk bisa jadi varietas lokal,” kata Nadori.

Marthadi menuturkan bahwa izin penanaman diajukan sejak 2012 dan sertiͤkat daftar mahkota madu sudah keluar pada 2017.

“Jika berhasil dilepas sebagai varietas, mahkota madu memiliki peluang cukup besar dijadikan nanas unggulan di Kabupaten Kubu Raya,” ujar Marthadi.

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Fakta Unik Perjalanan Biji Kopi Di Dunia

Trubus.id—Kopi mulai dikenal oleh Suku Galia di Afrika Timur tahun 1000 Sebelum Masehi. Dua ribu tahun berikutnya antara abad...
- Advertisement -
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img