Venetralis—bromelia milik Andreas itu—justru tampil dengan motif sederhana: garis-garis hijau dan putih kekuningan. Daunnya yang sedikit menggulung ke belakang membentuk mahkota nan kompak seperti jalinan pita. Venetralis pun tampil memikat.
Bromelia bermotif garis juga membuat dr Purbo Djojokusumo jatuh cinta. Kolektor tanaman hias di Jakarta Barat itu kepincut pada si zebra. Disebut begitu lantaran kerabat nanas Ananas comosus itu memiliki pola belang-belang seperti zebra. Kalau Equus zebra belang hitam-putih, si zebra milik Purbo bermotif hijau muda-hijau tua.
Pemilik Kreatif Flora itu pun memiliki bromelia bercorak mirip lidah mertua Sansevieria trifasciata. Warna kuning terang membelah daun berwarna hijau tua. Penampilannya kian atraktif dengan variasi garis-garis horizontal berwarna putih. Koleksi lain ialah nanas-nanasan berwarna hijau muda dengan garis-garis vertikal merah di bagian di tengah. Di ujung daun, warna merah mengelompok membentuk setengah bulatan. Daun laksana jemari memakai kuteks merah.
Polos
Tanaman yang namanya diabadikan dari nama ahli botani Olof Ole Bromell itu tak hanya cantik dengan permainan garis. Bromelia neo marbal milik Andreas tampak meriah dengan motif bercakbercak yang muncul tak beraturan. Nanas-nanasan berdaun ramping itu seperti kanvas hijau yang dipenuhi titik-titik berwarna merah marun. Purbo mengoleksi jenis serupa tapi berdaun lebih lebar dan pendek.
Selain motif garis dan bercak, bromelia tampil polos atau bergradasi warna. Neoregelia new orange misalnya terlihat “menyala” dengan warna jingga terang mendominasi seluruh daun. Sementara neoregelia mini red berwarna merah terang saat muda dan bermetamorfosis menjadi hijau gelap saat tua. Warna merah hanya disisakan di ujung daun.
Entah polos, bergradasi warna, bermotif bercak, atau bergaris-garis, yang pasti bromelia-bromelia anyar itu bisa jadi pilihan untuk menghias taman atau dipotkan untuk mempercantik ruangan. Inilah penampilan mereka. (Rosy Nur Apriyanti dan Evy Syariefa)
