Friday, December 1, 2023

Organik Hara Halal yang Dicari

Rekomendasi
- Advertisement -

Dari perniagaan sayuran nirpestisida itu ia menangguk laba lantaran tingginya permintaan seiring tren pertanian organik. Ia amat terkejut ketika sebuah lembaga nirlaba menemukan bukti, sayuran bukan termasuk kategori organik.

 

Ternyata biang keroknya adalah penambahan Urea meski berdosis rendah. Boleh saja ia mengklaim produknya sebagai sayuran organik, tetapi penggunaan sedikit Urea mengganjalnya. Bagi konsumen seperti Santi, asal ada label organik ia segera memasukkan ke dalam troli saat belanja. Ibu muda di Bogor, Jawa Barat, itu mengkonsumsi produk organik sejak 2 tahun lampau.

Menurut Agung Prawoto dari Biocert (Board of Indonesia Organic Certifi cation), kasus-kasus seperti itu kerap terjadi. Maklum, produsen sayuran organik belum memiliki standar yang sama menyangkut sistem organik. Di pihak lain, konsumen juga belum sepenuhnya memahami standarisasi organik.

Selaras alam

Semakin maraknya pertanian organik, standarisasi sangat diperlukan. Tujuannya untuk melindungi konsumen dari manipulasi bahan tanaman dan produk organik di pasar. Selain itu juga untuk memberikan jaminan, seluruh tahapan produksi dari persiapan lahan sampai pascapanen dapat diperiksa sesuai standar.

Pada 2002 sebetulnya lahir standirasi organik di Indonesia mengacu pada ketentuan IFOAM alias Faderasi Pertanian Organik Dunia. Standar itu kini tengah direvisi. Dalam revisi itu rencananya memasukkan standarisasi produk perikanan dan peternakan secara organik. Sementara untuk produk sayuran organik, kemungkinan tak banyak perubahan. Walau ada aturan main yang jelas, standar organik di Indonesia bersifat sukarela. “Kalau mau ikut silakan, pekebun mempunyai hak untuk tidak ikut,” kata Agung Prawoto.

Salah satu kriteria pertanian organik adalah dalam budidayanya tanpa menggunakan bahan-bahan kimia. Untuk pekebun sayuran syarat itu memang sulit diterapkan lantaran tanaman membutuhkan perawatan intensif. Meski begitu bukan berarti tak mungkin. Kesuburan tanah dapat dijaga dengan penanaman anggota famili Leguminoceae atau kacang-kacangan, pemberian pupuk hijau, atau rotasi tanaman.

Aktivator

Sistem organik tak sekadar bebas bahan kimia, tetapi juga harus selaras dengan alam dan keanekaragaman ekosistem terjaga. Itulah sebabnya mencampur bahan organik ke dalam tanah amat dianjurkan sebagai sumber hara bagi tanaman. Mendaur ulang limbah tumbuhan dan hewan untuk mengembalikan nutrisi ke lahan. Dalam hal ini penambahan mikroorganisme sebagai aktivator kompos ditolerir sepanjang berbasis pada tanaman.

Demikian pula kotoran hewan sah-sah saja dimanfaatkan asal bersumber dari peternakan yang juga organik. Ternak harus menjadi bagian integral dari usaha tani organik sehingga kesejahteraan dan kenyamanannya pun mesti diperhatikan. Populasi ternak sebaiknya mempertimbangkan kapasitas produksi pakan, kesehatan, keseimbangan nutrisi, dan dampak lingkungan.

Prinsip dasar pertanian organik memang meminimalkan penggunaan bahan dari luar lingkungan seperti pupuk dan pestisida kimiawi. Maksudnya untuk mengembangkan keanekaragaman hayati dan meningkatkan aktivitas biologis tanah. Dengan demikian pertanian organik meminimalkan penggunaan sumber daya yang tak dapat diperbarui. Dari lahan dan dikembalikan ke lahan sehingga membentuk rantai yang tak terputus. (Laksita Wijayanti)

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Tepat Budidaya Lobster Air Tawar

Trubus.id— Menurut praktikus lobster air tawar (LAT) di Kelurahan Cicadas, Kecamatan Cibeunying Kidul, Kota Bandung, Jawa Barat, Muhammad Hasbi...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img