
Kontes kucing internasional, 350 peserta dari 6 negara beradu elok.
Muhammad Ali Suwed girang bukan kepalang mengetahui dua kucingnya menyabet gelar best of the best (BOB) pada kontes internasional bertajuk champ of the champ 2 di Harris Convention Hall, Bandung, Jawa Barat pada 20 Desember 2015. Koleksi Suwed, Ilusha menjadi yang terbaik pada kategori veteran dan, Sinan terbaik untuk championship breed Indonesia. Menurut juri asal Amerika Serikat, Don J Williams, Ilusha (11 tahun) masih bugar saat mengikuti kontes.
“Dari segi fisik dan penampilan Ilusha tidak kalah bagus dibandingkan kucing lainnya yang lebih muda, bahkan mungkin lebih bagus,” kata William. Menurut Suwed jika diibaratkan manusia, kucing berumur 11 tahun sama dengan manusia berusia 70 tahun. Klangenannya yang mendapat BOB championship breed Indonesia itu adalah ras eksotik. Itulah sebabnya perawatan harus membuat klangenannya tampak gemuk, membulat, dan berbulu mengilat.

Intensif
Selain Suwed, Jimmy Oetji pun turut bersuka cita. Pasalnya Optimus, kucing miliknya mendapat gelar BOB kriteria premiership breed Indonesia. Oetji mengatakan, “Awalnya saya tidak menyangka mendapat gelar BOB, karena persiapan yang tak terlalu maksimal. Namun, hasil yang diperoleh patut disyukuri.” Menurut Don Williams Optimus layak mendapat juara karena penampilannya nyaris sempurna. “Bentuk muka, postur tubuh, tekstur bulu dan telinganya sangat proposional,” kata William.
Menurut juri asal Amerika Serikat, Wain Harding, kriteria utama dalam penilaian adalah fisik, kesehatan, dan karakter kucing. “Untuk kriteria warna bulu sebenarnya tidak terlalu berpengaruh,” kata Harding. Suwed mengatakan, kunci merawat kucing juara antara lain pemberian pakan. “Nutrisi pakan harus menunjang dan grooming (membersihkan muka, telinga, potong kuku, menyisir bulu, red) antara 2 hari hingga seminggu sekali harus dilakukan secara rutin,” katanya.

Sementara untuk merawat klangenan lainnya yang veteran, menurutnya diperlukan konsistensi dan keseriusan lebih. “Nutrisi pakan jelas harus dijaga, selain itu juga harus dijaga pula kesehatan bulunya dengan perwatan lebih konsisten,” kata Suwed. Hal serupa juga dilakukan oleh Jimmy Oetji yang klangenannya mendapat gelar BOB Premiership Breed Indonesia.
Menurut pehobi asal Bandung, Jawa Barat, itu nutrisi dan daya tahan tubuh kucing adalah hal yang utama. Selain memberikan pakan kering 3 kali sehari, ia memberikan daging kambing rebus dicampur brokoli dan suplemen setiap pukul 15.00—16.00 sebagai nutrisi tambahan. “Suplemen diberikan untuk daya tahan tubuh dan kualitas bulu agar semakin bersinar,” kata Oetji.

Adapun perawatan khusus menjelang kontes, Jimmy Oetji selalu melakuakan grooming lebih rutin yaitu 3 hari sekali. Hal itu lebih rutin dibandingkan biasanya yang hanya 2 minggu sekali. “Tetapi untuk grooming biasa seperti membersihkan telinga, kuku, dan wajah selalu dilakukan setiap hari,” katanya. Perlakuan lain yang kerap ia lakukan adalah memeriksakan kondisi klangenannya ke dokter hewan minimal sepekan sekali. “Harus cek kesehatan, saya pribadi paling memerhatikan bagian telinga karena itu adalah bagian yang rentan,” katanya.
Semarak
Menurut panitia kontes, Arman Hermawan, latar belakang kontes, “Selain itu sebagai sarana temu kangen para penggemar kucing ras.” Menurut ketua panitia, Jodi Putra Setiawan, total peserta yang mengikuti kontes 350 kucing dari total 6 negara, di antaranya Indonesia, Thailand, Malaysia, Amerika, Korea Selatan, dan Tiongkok. Delapan juri berasal dari Amerika menilai para peserta kontes. Jodi mengatakan, kontes serupa akan digelar pada April 2016 berbarengan dengan digelarnya Konferensi Asia Afrika (KAA).

“Harapan ke depannya jelas untuk meningkatkan penggemar kucing ras di Indonesia,” kata Jodi. Suasana makin semarak karena pada acara itu turut hadir juga beberapa selebritas tanah air sepeti Romi Rafael dan Surya Utama alias Uya Kuya. Uya membawa satu klangenannya yang bernama Nafles. Hasilnya kucing anakan jenis british shorthair miliknya itu mendapat juara ke-4 dan ke-5 di tiga ring yang berbeda.
“CFA show bagus dan berkelas pula, karena mendatangkan 8 juri berkualitas dari Amerika Serikat,” kata pria kelahiran 4 April 1975 itu. Kontes ini juga menjadi ajang berburu poin untuk para pehobi kucing ras, sehingga kontes serupa sangat dinantikan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas klangenan. (Muhamad Fajar Ramadhan/Peliput: Muhammad Awaluddin)